SuaraJogja.id - Sejumlah warga Kota Yogyakarta mempertanyakan penanganan masalah sampah yang dilakukan Pemkot Yogyakarta. Meski Pemkot mengklaim sudah membuka sejumlah depo untuk menampung sampah pasca penutupan TPST Piyungan selama 45 hari, tumpukan-tumpukan sampah masih terlihat di jalan.
"Mohon perhatian pemerintah berkaitan sampah yang bertebaran di pinggir jalan tak terangkut dan terkelola," ujar Bambang Istiarjo, salah satu tokoh masyarakat dalam dialog Jaga Warga Mewujudkan Keamanan dan Kenyamanan Kota Yogyakarta di Yogyakarta, Selasa (15/08/2023).
Menurut Bambang, Pemkot bisa segera mengatasi tumpukan sampah yang ada di pinggiran jalan. Kondisi sampah yang berserakan membuat tidak nyaman masyarakat karena selain bau juga tidak sedap dipandang.
Hal senada disampaikan Eko Sutanto, Jaga Warga dari Lempuyangan. Eko mengeluhkan meski di 14 kemantren sudah menjalankan program pilah sampah, Yogyakarta justru berhadapan dengan masalah sampah yang tak terangkut.
"Program pilah sampah di 14 kemantren berjalan. Kenapa kok istimewanya malah sampah masih banyak yang tidak terangkut," ujarnya.
Ernanto Raharjo, personel Jaga Warga dari Bausasran pun menyoroti masalah yang sama. Pemkot Yogyakarta diharapkan segera menangani masalah sampah yang menumpuk di berbagai titik.
"Segera tangani sampah yang menumpuk tiga pekan terakhir di sejumlah titik jalan," tandasnya.
Sementara Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mendesak Pemda DIY dan Pemkot Yogyakarta harus segera bergerak cepat dan kerja keras dalam mengatasi masalah sampah yang sudah mengganggu kenyamanan warga Yogyakarta.
Pj Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo dan pemda DIY bersama stakeholder terkait perlu lakukan refocusing anggaran untuk memastikan pengelolaan sampah jadi lebih baik.
Baca Juga: Sampah di Bantaran Kali Cikeas Jatirangga Bekasi Mencapai 500 Ton, Menumpuk Sejak 10 Tahun Lalu
"Segera selesaikan urusan sampah ini, jika perlu lakukan refocusing anggaran di dalam APBD perubahan," ujarnya.
Eko menambahkan, penyelesaian problem sampah segera dikerjakan. Terlebih lagi ada inisiatif kelompok masyarakat yang sudah berhasil jalankan bank sampah di lingkungan RT/RW secara sukarela.
"Ada teknologi tepat guna yang dijalankan proses dan olah sampah anorganik menjadi beton, jadi pupuk dan ternak maggot untuk sampah organik. Pemkot Yogyakarta dan pemda DIY bisa fasilitasi itu lewat pengadaan mesin cacah sampah untuk dikelola bank sampah misalnya," ungkapnya.
Selain langkah refocusing anggaran di APBD perubahan baik Pemkot Yogyakarta maupun pemda DIY, perlu juga mengajak peran serta pengusaha DIY untuk pastikan kelola sampahnya dan bantu masyarakat di sekitarnya.
"Selain kerja cepat pemda DIY dan Pemkot Yogyakarta atasi problema sampah peran pengusaha penting juga urusi sampah. Proses dan olah sampah dari lingkungan usahanya, bantu warga sekitar nya kelola sampah, saya yakin masyarakat Yogyakarta mampu bangkit bersama selesaikan urusan sampah perkotaan ini secepatnya," kata dia.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi