SuaraJogja.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman terus mengimbau masyarakat untuk tak membakar sampah. Pasalnya ada banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari tindakan tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman Epiphana Kristiyani menuturkan pembakaran sampah itu tidak hanya berdampak pada lingkungan sekitar. Tetapi juga bisa kepada kesehatan.
"Kalau dibakar ada resiko. Pertama pasti jelas kebakaran kalau tidak hati-bati. Kayak di Minomartani [Sleman] itu ada ibu-ibu yang bakar sampah akhirnya gudang kebakar," kata Epiphana saat dihubungi, Selasa (15/8/2023).
Kedua dari sisi kesehatan, membakar berbagai jenis sampah itu tentu menimbulkan asap. Asap yang menyebar itu nanti akan membuat sesak napas jika dihirup.
"Apalagi orang-orang yang punya penyakit asma," imbuhnya.
Ketiga, Epiphana menuturkan dengan membakar sampah yang campur itu menimbulkan efeknya pembakaran tidak sempurna. Kondisi itu kemudian akan menghasilkan gas rumah kaca.
Misalnya saja karbon dioksida (CO2), kata Epiphana, jika terlalu banyak di atmosfer maka dapat menyebabkan terjadi pemanasan global. Jika terus menerus dilakukan maka akan mempercepat cairnya es di kutub dan menaikkan muka air laut.
Lalu terakhir adalah soal pembakaran sampah plastik. Ia menerangkan di Indonesia ada sejumlah plastik yang dibuat tidak ramah lingkungan.
"Kalau dibakar nanti hasilnya gas yang namanya dioksin. Dioksin itu kalau dihirup jumlahnya banyak hingga melampaui standar itu akan menyebabkan sel normal jadi sel kanker. Nah jadi jangan dibakar. Saya tidak memperbolehkan sampah itu dibakar," tegasnya.
Baca Juga: Gara-gara Bakar Sampah, Gudang Bengkel di Gunungkidul Ludes Terbakar, 9 Motor Hangus
Kendati demikian, Epiphana tidak memungkiri masih ada warga yang tetap nekat membakar sampah tanpa memperhatikan berbagai faktor resiko yang ada. Hal itu menjadi tugas semua pihak untuk kemudian memberikan edukasi dan pengertian kepada masyarakat tentang resiko membakar sampah.
Berita Terkait
-
Pertama Kali Nyoblos, Eks Anak Asuh Shin Tae-yong Punya Harapan Besar
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali