SuaraJogja.id - Harga beras mulai merangkak naik di Kabupaten Sleman. Hal itu disinyalir akibat produksi beras yang menurun akibat musim kemarau panjang kali ini.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman Mae Rusmi Suryaningsih tak menampik ada kenaikan harga beras di wilayahnya. Baik untuk beras medium maupun premium.
"Naiknya itu pelan-pelan tapi yang tinggi ini minggu-minggu ini cukup tinggi," kata Mae dihubungi, Sabtu (2/9/2023).
Diungkapkan Mae, jika biasanya harga normal beras medium berkisar Rp9,500-10,000 per kg. Saat ini harga beras bahkan sudah naik hingga Rp14.000 per kg.
Pihaknya menduga musim kemarau yang cukup panjang ini berakibat pada produksi beras. Belum lagi fenomena el nino yang semakin menurunkan produksi beras di wilayahnya.
"Kalau penyebab kenaikan saya kira ini musim, lebih tepat di pertanian, karena berkurangnya beras akibat kemarau yang cukup panjang, ada dampak el nino mungkin," tuturnya.
Kendati demikian, Mae memastikan bahwa stok ketersediaan beras di Bumi Sembada masih memadai. Setidaknya cadangan beras di Sleman masih cukup hingga beberapa bulan ke depan.
"Kalau stok berasnya ada. Kemarin kita sudah koordinasi dengan pertanian, kita sudah punya cadangan beras untuk Sleman itu cukup sampai 3 bulan mendatang masih cukup," terangnya.
Sebagai upaya, Disperindag Sleman berencana untuk melakukan intervensi harga beras. Termasuk dengan melakukan operasi pasar dan bazar murah di sejumlah titik.
Baca Juga: Pak Jokowi! Harga Beras Tembus Level Tertinggi, Orang Miskin Sulit Makan
Saat ini koordinasi dengan bulog terus dilakukan untuk penyaluran beras SPHP (stabilitas pasokan dan harga pangan) ke masyarakat. Sehingga kebutuhan beras di masyarakat dapat terpenuhi dan semakin menurunkan harga di pasaran.
"Rencana nanti akan intervensi harga dengan melakukan operasi pasar nanti rencana di Pasar Gamping. Sedang koordinasikan dengan bulog, nanti akan ada juga bazar murah di 17 Kapanewon di akhir September," tuturnya.
"Kita juga sudah koordinasi dengan bulog, kita akan minta cadangan untuk SPHP untuk operasi pasar dan bazar murah itu sekitar 101 ton. Jadi nanti kalau barangnya ada. Mudah-mudahan dengan tercukupinya stok ini nanti harga bisa pelan-pelan turun," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik