SuaraJogja.id - Kekeringan di Gunungkidul terus meluas. Sudah 9 Kapanewon (Kecamatan) di wilayah ini yang dilanda kekeringan. Jumlah droping airpun mengalami lonjakan yang cukup signifikan dalam sepekan terakhir.
Kepala Seksi Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Sumadi mengatakan 9 Kapanewon yang telah mendapatkan pasokan air bersih dari BPBD diantaranya adalah Gedangsari, Karangmojo, Ngawen, Paliyan, Panggang, Purwosari, Rongkop, Saptosari, Semin. Wilayah yang paling banyak terdampak ada di Kapanewon Saptosari.
"Ada 14 Kalurahan. Di mana paling banyak di Saptosari karena mencapai 4 Kalurahan,"terang dia.
Dia menyebut untuk tangki yang sudah didistribusikan oleh BPBD saat ini sudah mencapai 198 tangki. Di mana paling banyak ada di Kalurahan Hargomulyo Gedangsari dan Giripurwo Purwosari. Di mana masing-masing mencapai 28 tangki.
Baca Juga: Masyarakat Diajak Ulurkan Tangan Bantu Korban Kekeringan
Sumadi menambahkan saat ini belum ada lagi pengajuan permohonan droping air bersih. Dan untuk mendapatkan bantuan air bersih memang harus melakukan pengajuan melalui pemerintah kelurahan. Setelah itu baru akan dilakukan survei terhadap para pemohon.
"Sampai saat ini belum ada pengajuan baru,"tambahnya.
Lurah Semoyo Kapanewon Patuk, Suradi menuturkan wilayah Kalurahan Semoyo mulai merasakan kekeringan dalam dua tahun terakhir. Dan yang paling banyak adalah Dusun Salak di mana ada 250 kepala keluarga yang merasakan kesulitan air bersih.
" sebagian besar warga Dusun Salak terpaksa membeli air dari pihak swasta dengan harga Rp 150-180 ribu pertangki ukuran 5.000 liter. Satu Tanki itu bertahan sekira seminggu,"terang dia, Senin (12/9/2023) di sela pemberian bantuan air bersih dari jajaran Polda DIY di Dusun Salak.
Selain membeli air, sebagian warga Salak juga masih ada warga yang memanfaatkan air sumur bor di wilayah mereka. Sumur bor ini sebenarnya sudah terbangun sekitar 10 tahun terakhir. Namun saat ini kondisinya sudah memprihatinkan.
Baca Juga: Status Banjarnegara Naik Level Jadi Tanggap Darurat Kekeringan, Warga Rela Beli Air
Suradi menyebut debit air di sumur Bor tersebut sudah jauh berkurang akibat kerusakan yang terjadi dipicu oleh gempa-gempa kecil yang sering terjadi belakangan ini. Sumur bor yang dibangun sejak 2014 lalu mengalami kerusakan sehingga debit airnya jauh menyusut.
"Lha itu sumur bornya sudah mati. Dan tidak bisa dimanfaatkan,"tambahnya
Suradi menambahkan sejatinya tahun 2022 yang lalu pemerintah Kalurahan Semoyo sudah membangun sumur bur melalui Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal). Namun sumur bor tersebut kembali mengalami kerusakan dan tidak mengalir.
Selasa (12/9/2023) siang, mereka terlihat mengantri mendapatkan air bersih dari Brimob Polda DIY yang datang ke wilayah Dusun Salak untuk memberikan bantuan air bersih tersebut. Masyarakatpun antusias untuk mendapatkan air bersih tersebut.
Komandan Sat Brimob Polda DIY, Kombes Pol Imam Suhadi menyatakan sesuai perintah Kapolda DIY, Sat Brimob Polda DIY berusaha membantu kesulitan masyarakat di Gunungkidul untuk menghadapi kekeringan ini. Kali ini Brimob Polda DIY mengerahkan 7 kendaraan taktis mereka untuk melakukan droping air.
"Ada dua lokasi yang kita bantu masing-masing di Semoyo Patuk dan di Tepus. Mereka ini yang benar-benar membutuhkan,"ujar dia.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
Terkini
-
Kesaksian Warga Soal Cekcok Order Kopi Berujung Ricuh, Driver Ojol Disebut Sempat Telat Berjam-jam
-
Polisi Pastikan Telusuri Provokator Aksi Massa Driver ShopeeFood di Sleman yang Berujung Ricuh
-
Duh! Ricuh dengan Pelanggan di Sleman, Mobil Polisi Dirusak Ratusan Driver ShopeeFood
-
Kronologi Amuk Massa Ojol di Sleman, Dari Pesanan ShopeeFood Telat hingga Perusakan Mobil Polisi
-
Terjadi Kericuhan di Jalan Godean, Massa Rusak Satu Buah Mobil di Sleman