SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY memastikan musim kemarau panjang yang melanda DIY belum berpengaruh kepada lahan pertanian produktif di wilayahnya. Saat ini penanganan kekeringan masih dapat dilakukan di kabupaten dan kota masing-masing.
Hal ini diungkapkan Plt Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad. Hingga saat ini, disebut Noviar, dampak kekeringan belum terlalu signifikan dirasakan.
"Ya memang kalau tiga Kabupaten yaitu Kulon Progo, Bantul dan Gunungkidul kan sudah mengeluarkan siaga darurat kekeringan. Tetapi setelah kami informasikan semuanya masih bisa tertangani. Artinya masih bisa ditangani masing-masing kabupaten," kata Noviar kepada awak media, Selasa (12/9/2023).
Sejauh ini, dipastikan Noviar, pihaknya belum mendapat laporan mengenai lahan pertanian produktif yang terdampak akibat kekeringan. Panen dari masyarakat masih tetap dapat tertangani dengan baik.
"Jadi terkait dengan Gunungkidul itu kan kami belum ada laporan misalnya panen terdampak belum," ucapnya.
Menurutnya sistem dropping air bersih yang dilakukan oleh masing-masing kabupaten masih dapat mengatasi dampak kemarau panjang. Dari segi anggaran pun, pihaknya juga belum menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT).
"Jadi kekeringan yang ada itu masih bisa dengan sistem dropping air yang ada di masing-masing kabupaten dan itu masih mempergunakan anggaran reguler. Belum mempergunakan anggaran BTT. Jadi artinya cadangan untuk penanggulangan bencana kekeringan itu masih cukup banyak," terangnya.
Kemarau panjang itu, kata Noviar, otomatis hanya berdampak pada sawah tadah hujan yang ada di kawasan Gunungkidul. Namun secara keseluruhan untuk kebutuhan air bersih masyarakat semua masih bisa tercukupi.
"Belum (sampai gagal panen) ada karena yang mungkin yang terdampak itu hanya di Gunungkidul terkait dengan sawah tadah hujan, kalau sawah tadah hujan pasti terdampak karena dia mengandalkan air hujan," ujarnya.
Baca Juga: Status Banjarnegara Naik Level Jadi Tanggap Darurat Kekeringan, Warga Rela Beli Air
"Tapi kalau yang untuk sumur untuk kehidupan masyarakat yang ada di masing-masing wilayah, terutama Gunungkidul masih bisa ditangani dengan sistem dropping air," sambungnya.
Sebelumnya, BMKG memprediksi musim kemarau ini masih akan melanda sepanjang tahun. Mengingat kali ini juga dibarengi dengan adanya fenomena El Nino.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sleman Ukir Sejarah, Quattrick Juara Umum Porda DIY, Bonus Atlet Dipastikan Naik
-
WNA Yordania Jadi Tersangka di Yogyakarta: Izin Investasi Fiktif Terbongkar
-
Strategi Jitu Sekda DIY Atasi Kemiskinan: Libatkan Asisten Hingga Mandiri Fiskal
-
Saldo DANA Kaget Langsung Cair? Ini Tiga Link Aktif yang Bisa Bikin Dompet Digitalmu Gendut
-
Tragis! Ratusan Siswa Keracunan Makan Bergizi Gratis, JCW Soroti Pengawasan Bobrok