Budi Arista Romadhoni | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 30 Juli 2025 | 15:42 WIB
Diplomat Kemenlu Arya Daru. (instagram)

SuaraJogja.id - Keluarga besar diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, angkat bicara mengenai proses penyelidikan atas wafatnya Daru. 

Hal itu sebagai respons atas kesimpulan final polisi saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025) kemarin yang menyebut bahwa Arya Daru meninggal dunia akibat bunuh diri, bukan pembunuhan. 

Pernyataan yang disampaikan oleh Meta Bagus, kakak ipar almarhum, itu menekankan pentingnya keterbukaan, profesionalitas, dan integritas dari pihak-pihak yang terlibat dalam kasus ini. 

Meta menyampaikan bahwa keluarga tidak ingin ada celah dalam proses penyelidikan ini. Menurutnya, semua pihak berhak mengetahui kebenaran secara utuh dan transparan.

"Kami percaya bahwa setiap orang berhak atas kebenaran, terlebih ketika menyangkut seseorang yang sangat kami cintai. Karena itu, kami sangat berharap agar proses penyelidikan ini dilakukan secara cermat, menyeluruh, dan profesional," kata Meta dalam pernyataan resmi dari pihak keluarga, Rabu (30/7/2025).

Keluarga meminta agar berbagai masukan dari keluarga tidak diabaikan oleh aparat penegak hukum.

Menurut keluarga, ada sejumlah hal yang dialami langsung oleh keluarga dan layak diperhitungkan dalam penyelidikan.

"Artinya, kami berharap setiap fakta yang ada bisa benar-benar diperiksa dengan teliti dan terbuka. Kami juga berharap semua masukan dari keluarga, termasuk hal-hal yang kami alami dan ketahui secara langsung, dapat ikut dipertimbangkan," ucapnya.

Kendati demikian, keluarga menegaskan kepercayaannya terhadap integritas aparat. 

Baca Juga: Misteri Kematian Diplomat Kemlu: Belanja di GI untuk ke Finlandia, Lalu Ditemukan Tewas Terlakban

"Dan yang tak kalah penting, kami percaya proses ini akan dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan integritas oleh pihak-pihak yang berwenang," ujarnya.

Bagi keluarga, Daru bukan sekadar pejabat negara. Ia adalah pribadi hangat yang dikenal sangat peduli pada orang di sekitarnya. 

"Bagi kami, Daru bukan hanya seorang diplomat atau aparatur negara. Ia adalah anak, suami, kakak, adik, dan sahabat yang kami sayangi. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai pribadi yang berdedikasi dan memiliki kepedulian tinggi terhadap orang lain," tuturnya.

Keluarga percaya bahwa cepat atau lambat, kebenaran akan muncul.

"Kami percaya, pada waktunya nanti, kebenaran akan terungkap dengan terang dan membawa keadilan serta ketenangan bagi Daru, juga bagi kami yang ditinggalkan," tegasnya.

Load More