SuaraJogja.id - Putri Ariani mungkin jadi segelintir kaum difabel yang beruntung memiliki kesempatan untuk berkarya sebagai penyanyi di level internasional. Masih banyak seniman-seniman difabel yang tidak punya peluang untuk menampilkan karya-karyanya.
"Stigma [difabel] yang jadi cikal bakal ketertinggalan bagi kaum difabel, apalagi di indonesia,"ujar Komisi Nasional Disabilitas, Jonna Aman Damanik disela Pameran Suluh Sumurup Art Festival (SSAF) di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Kamis (14/9/2023).
Menurut Jonna, stigma dan paradigma disabilitas sebagai satu kekurangan perlu dihilangkan. Pondasi baru perlu dibangun untuk memanusiakan manusia kaum difabel.
Dengan demikian tidak hanya Putri Ariani, seniman difabel asal Indonesia yang dikenal masyarakat dunia. Namun juga seniman-seniman lain yang memiliki potensi luar biasa untuk ditunjukkan pada publik.
"Pondasi berproses kaum difabel penting untk juga ditampilkan. Bagaimana mereka berlatih dan mengeliminasi hambatan. Namun perlu ada pendampingan untuk mengubah paradigma lingkungan agar bisa membuat seniman seperti putri ariani yang bisa sukses seperti sekarang ini," tandasnya.
Sementara Kurator SSAF, Budi Irwanto mengungkapkan mereka mengajak 50 seniman, baik perseorangan maupun komunitas dalam pameran yang digelar pada 14 – 22 September 2023 ini. Mereka menampilkan 159 karya seni rupa dengan bentuk dua dan tiga dimensi selama delapan hari kedepan.
Mereka, di antaranya, Anugrah Fadly Kreato Seniman, Aqilurrachman Abdul Charitz, Damar Sulistyo, Dwi Putro , Edi Priyanto, Eva Kasim, Mishka Fathina Dewanto, Muhammad Filodota Febrigata, Muhammad Hariyanto, Salasatul Hidayah, Salim Harama, Yaya Maria, Yogi Suganda Siregar, Zakka Nurul Giffani Hadi, Aidan Akbar, Ni Putu Davita Nareswari, dan Putri Nidhaul Hasanah.
"Delapan komunitas yang terlibat adalah, AndArt, ba(WA) yang, Eco Diffa, JDA, Kembang Selatan, Para Rupa, Potads, dan Sayap Ibu," jelasnya.
Tema Gegandhengan dipilih karena secara harfiah berarti bergandengan. Dalam konteks lebih luas, bermakna kebersamaan.
Baca Juga: Bawaslu DIY Minta Komunitas Difabel Ajak Anggotanya Salurkan Suara di Pemilu 2024
"Tema ini digagas sebagai upaya mengedepankan spirit kebersamaan,
kerjasama, kolaborasi, dan solidaritas sesama penyandang disabilitas pelaku seni dengan masyarakat secara umum," tandasnya.
Kepala TBY, Purwiati menambahkan, pameran karya puluhan penyandang disabilitas itu merupakan salah satu program tahunan TBY yang dikhususkan untuk penyandang disabilitas pelaku seni di DIY, baik perorangan maupun komunitas.
"Kami mencoba memfasilitasi para seniman difabel untuk berkarya disini," kata dia.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Jangkau 3T, Berikut Rahasia BRI Bawa Layanan Keuangan hingga Ujung Negeri
-
Target Wisata Sleman Saat Libur Nataru Turun, Dispar Pasang Proyeksi Lebih Realistis
-
Mahasiswa UNY Didakwa Bakar Tenda Polisi saat Demo di Mapolda DIY Agustus 2025 Lalu
-
Duh! 17 Ribu Lebih Titik Kebutuhan Penerangan Jalan di Sleman, Baru Setengahnya yang Standar
-
Peduli Satwa Dilindungi, Bocah Sleman Serahkan Trenggiling Temuan ke BKSDA Yogyakarta