SuaraJogja.id - Psikolog sekaligus Manajer Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM, Nurul Kusuma Hidayati menyatakan, maraknya kasus bunuh diri di DIY beberapa waktu terakhir salah satunya disebabkan copycat. Orang-orang yang memiliki kerentanan tinggi akan keinginan mengakhiri hidupnya melakukan copycat atau meniru kasus-kasus bunuh diri yang diketahuinya di berbagai media, termasuk media sosial (medsos).
"Pemberitaan bunuh diri di media dan paparan medsos berpotensi meningkatkan terjadinya copycat suicide atau tindakan bunuh diri yang dilatarbelakangi meniru kasus bunuh diri sebelumnya," papar Nurul dikutip, Jumat (20/10/2023).
Menurut Nurul, orang-orang tersebut seperti disuguhkan berbagai cara untuk melakukan aksi bunuh diri. Bahkan saat muncul kasus bunuh diri, banyak warganet di dunia maya yang memberikan dukungan atas aksi tersebut.
Kondisi tersebut yang membuat orang-orang yang rentan memiliki keinginan bunuh diri pun melakukan copycat. Mereka seperti mendapatkan dukungan dan referensi untuk mengakhiri hidupnya.
Baca Juga: Lansia Lakukan Pecobaan Bunuh Diri dengan Minum Racun Rumput di Pontianak, Tinggalkan Surat Wasiat
"Mereka jadi punya banyak referensi, cara apa ya [untuk bunuh diri], mana yang paling enak," tandasnya.
Selain copycat, DIY sebagai miniatur Indonesia ditinggali anak-anak muda dari berbagai daerah yang diberikan beban inspirasi orang tuanya. Banyak mimpi dan ambisi orang tua yang dititipkan ke pundak anak-anaknya.
"Akhirnya mau tidak mau menjadikan Jogja sebagai kota dengan banyak kepala-kepala yang disitu kemudian bermukim ambisi dan tekanan bagi anak muda," katanya.
Karenanya Nurul berharap sejumlah pihak, termasuk media massa dan warganet di medsos untuk mempertimbangkan soal kesehatan mental dan trauma saat menyampaikan informasi tentang kasus bunuh diri. Jangan sampai orang-orang yang memiliki kerentanan tinggi melakukan copycat.
Dampak pelaporan bunuh diri yang muncul di dunia maya pun mestinya jangan sampai berefek merugikan. Perlu adanya pemberitaan tentang cara mengatasi situasi sulit sebagai upaya deteksi dini.
Baca Juga: Heboh Kabar Siswi SMP di Batam Tergantung dalam Kamar, Pihak Sekolah: Tidak Benar
"Penyampaian berita tentang bunuh diri oleh media juga bisa memiliki efek protektif seperti bagaimana deteksi dini bunuh diri, bagaimana saat menghadapi situasi sulit dan lainnya," sebut dia.
Nurul menambahkan ada kunci yang efektif intervensi untuk pencegahan bunuh diri. Yakni melakukan pembatasan terhadap akses sarana prasarana tindak bunuh diri.
Selain itu adanya interaksi yang intensif dengan media untuk pelaporan bunuh diri yang profesional dan bertanggung jawab. Upaya pengembangan life-skill atau kecakapan hidup sosio-emosional pada remaja juga sangat dibutuhkan.
"Identifikasi atau deteksi dini, observasi, mengelola tindak lanjut untuk para individu yang terpengaruh dengan tindak bunuh diri juga perlu dilakukan," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Predator Seksual Berkedok Profesor, Guru Besar UGM Ramai Disebut Walid Versi Nyata
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
Cabuli Mahasiswi, Legislator PKB Geram Aksi Predator Seks Guru Besar UGM: Jangan Dikasih Ampun!
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital