Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 28 Oktober 2023 | 12:50 WIB
Pasangan bakal calon presiden Anies Baswedan bersama bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar memberi salam kepada para wartawan saat akan menuju Gedung KPU Jakarta, di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta,Kamis (19/10/2023). [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso]

SuaraJogja.id - Kancah perpolitikan Indonesia makin ramai jelang Pilpres 2024 mendatang. Pasangan bakal capres dan cawapres pun mulai diumumkan satu per satu.

Ada Anies Baswedan yang berdampingan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN), serta Ganjar Pranowo yang menggandeng Mahfud MD sebagai cawapresnya. Belum lama ini Gibran Rakabuming Raka yang ditetapkan sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto.

Pakar politik UGM, Wawan Mas'udi menilai kondisi sekarang ini menguntungkan bagi pasangan AMIN. Mengingat munculnya tensi tinggi dalam hubungan politik antara Gibran dan Jokowi dengan PDIP yang juga berpengaruh kepada Ganjar sebagai capresnya.

"Itu sangat mungkin [menguntungkan AMIN], yang mana kalau ketegangan itu kemudian seolah-olah head to head antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi dengan Pak Ganjar, Bu Mega, head to head ke situ yang memperoleh keuntungan justru calon yang bisa menghadirkan alternatif dalam konteks ini ya pasangan AMIN," kata Wawan, Sabtu (28/10/2023).

Baca Juga: Ribuan Pendukung Pasangan Amin Senam Pagi, Bikin Jalan GDC Macet Total

Menurut Wawan, pasangan AMIN berpotensi muncul sebagai semacam alternatif di antara ketegangan dua kubu tersebut. Dengan catatan tentu saja, pasangan AMIN harus pintar untuk memanfaatkan peluang itu.

Mengingat belum tentu juga konflik atau ketegangan dua kubu ini akan terus berlangsung atau berkembang. Sehingga mencari celah sebagai alternatif itu harus diupayakan secara maksimal.

"Ya jelas mereka [AMIN] mungkin sedang membaca ini sebagai peluang to?. Tapi kan belum tentu juga konflik yang terjadi akan terus dipelihara dan akan dikembangkan kan belum tentu juga," cetusnya.

"Siapa tau setelah ini ya sudah negosiasi politik dibiarkan itu berlangsung di level partai. Sementara calonnya fokus kemudian ke aspek programatik, fokus untuk membangun jejaring yang semakin luas ke bawah, fokus untuk membangun kolaborasi dan menarik simpati yang lebih luas, kan bisa saja tanpa harus terjebak dalam konflik. Seperti ini kan sangat mungkin seperti itu juga," tambahnya.

Kendati demikian, Wawan tak memungkiri bahwa kemungkinan ketegangan ini berlanjut tetap saja terbuka. Jika memang demikian maka kubu ketiga dalam hal ini pasangan Anies-Imin yang akan diuntungkan.

Baca Juga: Ramzi Yakin Anies Baswedan Bisa Gantikan Jokowi Pimpin Indonesia, Ini Alasannya

"Bisa menjadi semacam alternatif di antara ketegangan, karena itu strategi paling bagus sih bagi calon-calon ini fokus pada apa yang ingin dicapai. Sebab kalau saling bersitegang antar dua kubu, itu pasti kubu ketiga akan memperoleh manfaat karena bisa menghadirkan atau memposisikan diri sebagai alternatif atas persoalan itu sangat mungkin, sangat mungkin," paparnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengumumkan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden RI Joko Widodo sekaligus Wali Kota Solo, sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Gibran Rakabuming Raka sendiri diketahui masih merupakan kader PDI Perjuangan dan saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta yang diusung oleh PDI Perjuangan.

Load More