SuaraJogja.id - Bertrand Crasson, pelatih kepala PSS Sleman meminta anak asuhnya menyudahi keterpurukannya usai kalah dari Bali United di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (3/11/2023). Ia mendorong Jihad Ayoub dkk untuk mengeluarkan mental juara seperti saat promosi ke Liga 1.
Bukan tanpa alasan, PSS Sleman tak bisa jika tak tertekan dengan sembilan pertandingan tanpa kemenangan. Ambisi mengubah tren positif di putaran kedua Liga 1 2023/2024, seakan pupus dengan hasil 1-0 setelah kekalahannya dari Serdadu Tridatu.
Saat ini, PSS Sleman akan menghadapi Persis Solo di Stadion Maguwoharjo, Rabu (7/11/2023). Maka dari itu mental juara harus ditunjukkan untuk menjadi motivasi skuat Super Elja.
"Secara psikologis, pemain-pemain ini harus memiliki mental juara sebagai proses meraih kemenangan. Itu juga yang membuat kami optimis meraih kemenangan dari mereka," terang Bertrand Crasson dikutip dari laman resmi klub, Selasa (7/11/2023).
Baca Juga: Persib vs Arema FC: Maung Bandung Makin Kuat, 3 Pemain Kunci Bisa Tampil
Lebih lanjut, skuat Laskar Mataram memang dihadapkan pada situasi sulit di musim ini. Belum adanya pemain baru untuk mengisi slot lini serang dan bertahan, membuat tim makin terpuruk di klasemen sementara.
Kendati begitu, performa PSS Sleman tak begitu buruk ketika mengawali putaran kedua menghadapi Bali United. Tampil ngotot setidaknya sudah menjadi nilai tambahan bagi Yevhen Bokhashvili dkk.
Bertrand Crasson, disarankan untuk lebih mempertajam lini serang dan penguatan di lini bertahan. Harapan menang ada dalam diri pelatih asal Belgia tersebut.
Kekalahan tipis 1-0 dari Bali United, sebenarnya membuat sebagian pemain kecewa berat. Terlihat usai laga tersebut, sejumlah suporter menerobos masuk ke dalam lapangan. Tak hanya menerobos, beberapa fasilitas lapangan juga dirusak.
Terlepas dari insiden tersebut, Bertrand Crasson masih meramu sejumlah taktik di tengah kondisi tim yang tanpa arah kemenangan. Meski banyak ambisi untuk menang, filosofi permainan PSS belum terlihat.
Hingga kini PSS Sleman harus puas duduk di peringkat ke-14 pada klasemen sementara Liga 1. Koleksi 19 poin tak berubah sejak kekalahan dari Persib Bandung. Begitupun ketika berhadapan dengan Bali United di kandang.
Bertrand Crasson sendiri meyakini bahwa timnya bisa berubah lebih baik. Kekalahan di laga sebelumnya dijadikan evaluasi. Menghadapi Persis Solo, Crasson cukup percaya diri meski skuad Laskar Sambernyawa memiliki sejumlah pemain bintang.
Berita Terkait
-
Mantap! Intuisi Kakang Rudianto Dipuji Bojan Hodak usai Persib Raih 3 Poin
-
Bangga! Timnas Indonesia Raih Juara Dunia di IESF World Esports Championship 2024
-
Gagal Raih Juara Dunia, Apakah Pecco Bagnaia Ikuti Jejak Marc Marquez?
-
Kalahkan Borneo FC Tanpa David da Silva, Bojan Ungkap Dua Masalah yang Dihadapi Persib
-
5 Fakta Menarik Kemenangan Persib atas Borneo FC
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO