SuaraJogja.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY menghimbau kepada para petani untuk tidak menebar benih terlebih dahulu saat ini. Hal itu menyusul belum semua wilayah di DIY memasuki musim penghujan.
Kepala BMKG DIY, Reni Karningtyas menghimbau kepada para petani sebaiknya menabur benih dilakukan jika awal musim hujan sudah masuk di suatu wilayah. Sedangkan wilayah DIY awal musim hujannya bervariasi.
"Musim hujan di DIY dimulai dari November dasarian 1 sampai dengan Desember dasarian 1," kata dia, Rabu (8/11/2023).
Reni menyebut jika saat ini baru awal November atau November dasarian 1. Di mana yang disarankan sudah bisa menabur benih baru di Kabupaten Kulon Progo bagian Utara. Sementara di wilayah lain diminta untuk menundanya terlebih dahulu.
Berdasarkan pantauan dari BMKG, prakiraan awal musim hujan 2023/2024 di DIY terjadi pada November dasarian 1 (1-10 November) yaitu meliputi Kabupaten Kulon Progo bagian utara, kemudian November dasarian II yaitu (11-20 November) meliputi Kabupaten Sleman bagian utara.
"Di dasarian II November yang mulai masuk musim penghujan adalah Kabupaten Gunungkidul bagian tengah dan selatan," tambahnya.
Sementara untuk November dasarian III (21-30 November) meliputi Kabupaten Kulon Progo bagian tengah dan selatan, sebagian Kabupaten Bantul bagian barat, Kabupaten Bantul bagian tengah dan selatan, Kabupaten Gunungkidul bagian utara.
Pada Desember dasarian I meliputi Kabupaten Sleman bagian selatan, Kabupaten Bantul bagian utara, sebagian Kabupaten Gunungkidul bagian barat. Sehingga mulai dasarian I Desember, seluruh wilayah DIY sudah memasuki musim penghujan.
Kendati musim hujan belum menentu, namun sebagian besar petani di Gunungkidul sudah melakukan tradisi 'ngawu-awu' yaitu tradisi mengolah tanah menjelang musim penghujan. Bahkan sudah ada yang mulai menebar benih meskipun saat ini hujan kembali menghilang.
Baca Juga: 5 Langkah Penting Membawa Mobil Hadapi Hujan Durasi Panjang, Nomor 2 Terapkan Langsung ke Persneling
"Petani sudah bersiap menyambut musim tanam I. Mereka sudah mengolah tanahnya agar langsung bisa ditaburi benih," ujar Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Raharjo.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Target PAD Bantul di Ujung Mata: Strategi Jitu Siasati Pengurangan Dana Transfer Pusat Terungkap
-
Dari Kirab Kampung Hingga Pernikahan Anak Presiden: Kisah Sukses Pemuda Jogja Lestarikan Budaya Lewat Prajurit Rakyat
-
Satu Bulan Rampung? Progres Pemindahan Ratusan Makam Terdampak Tol Jogja-Solo Dipercepat
-
Rayakan HUT Balairung ke-40, Kagama Persma Soroti Bahaya Algoritma dan Krisis Kepercayaan Media
-
Rem Mendadak Picu Tabrakan Beruntun di Sleman, 1 Orang Luka