SuaraJogja.id - Seorang dukuh didesak mundur karena diduga melakukan tindakan asusila terhadap warganya sendiri di Gunungkidul. Kali ini, Dukuh Kerjo II, Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong, bernama Sarju Riyanto, dipaksa untuk meletakkan jabatannya oleh ratusan warga.
Sebelumnya, Dukuh Sumbermulyo, Kalurahan Wonosari, Kapanewon Wonosari juga diminta mundur oleh warganya karena telah berbuat tidak senonoh terhadap perempuan yang bukan istrinya. Kali ini, Dukuh Kerjo II diminta mundur karena diduga selingkuh dengan istri salah seorang warganya.
Kamis (9/11/2023) siang, ratusan warga Padukuhan Kerjo mendatangi balai Kalurahan. Sembari membawa sound system ukuran besar untuk berorasi, warga juga membawa spanduk berbagai tulisan tuntutan mundur. Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari ratusan aparat keamanan.
Berdasarkan informasi dari warga, hubungan mesra keduanya tersebut bermula ketika tanggal 2 November 2023 lalu, handphone selingkuhan Sarju Riyanto yakni perempuan yang didekatinya dipegang oleh suami perempuan tersebut. Sarju Riyanto mengirim pesan mesra kepada perempuan selingkuhannya tersebut.
Baca Juga: Kiesha Alvaro Pernah Sebut Gunawan Dwi Cahyo Sosok Papa Agamis, Kini Diduga Selingkuh
Hal ini membuat suami dari selingkuhan Sarju naik pitam. Kemudian mendatangi rumah Dukuh tersebut dan terjadi perdebatan. Hingga akhirnya Sarju Riyanto mengakui perbuatannya tersebut.
Ketua RT 05 Padukuhan Kerjo 2, Heru Susilo mengatakan kasak-kusuk tentang perselingkuhan tersebut sebenarnya sudah terdengar cukup lama di wilayah mereka. Namun baru bisa dipastikan pada tanggal 2 November 2023 malam lalu. Keduanya kedapatan berkirim pesan mesra.
"Setelah dilakukan konfirmasi ke kedua belah pihak, mereka mengakui hal tersebut," ujarnya.
Dan warga semakin kaget karena perbuatan itu sudah berjalan empat tahun. Sehingga warga menilai hal tersebut tidak pantas dilakukan oleh seorang dukuh yang seharusnya menjadi panutan warganya.
"Pak dukuh sudah tidak pantas lagi memimpin kami. Pokoknya kita tuntut agar mundur," tegasnya.
Baca Juga: Tak Direstui Virgoun, Eva Manurung Tegas Beri Ultimatum Jika Jordan Ali Selingkuh
Salah satu warga Kerjo 2, Gunadi, mengatakan tuntutan mundur kepada dukuh mereka tersebut atas dasar kesepakatan rembug warga setempat. Dalam rembug warga ada 153 orang perwakilan dari masing-masing keluarga yang menuntut agar dukuh kerjo 2 mundur dari jabatannya
Berita Terkait
-
Kisah Norma Risma Versi Amerika, Suami Selingkuh dengan Mertua Hingga Punya 2 Anak
-
Istri Sah Ngamuk Bergelantungan di Mobil Pajero Sport Gara-gara Suami Ketahuan Selingkuh
-
Beda Cara Atalia Praratya dan Lisa Mariana Dapatkan Tubuh Ideal: Olahraga vs Operasi Bariatrik
-
Suami Dukung Penuh Aksi Lisa Mariana Serang Ridwan Kamil, Dicibir Ikut Cari Untung
-
Seskab Teddy Soal Isu Hasan Nasbi Mundur dari PCO: Ini Masih Ngantor, Baru Selesai Rapat
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu