SuaraJogja.id - Tak ada yang biasa-biasa saja di film "Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film". Bahkan, tak ada yang sia-sia setelah film ini harus jatuh bangun melewati 5 tahun proses pembuatannya. Meski terbilang ringan, hampir secara keseluruhan film romantic comedy ini dikemas begitu manis, berisi, dan emosional.
Film besutan sutradara Yandy Laurens disajikan dengan visual hitam putih, tapi kenyataannya, tanpa mengurangi rasa hormat ke film romcom lainnya, film ini jauh lebih berwarna ketimbang film berwarna pada umumnya. Yandy Laurens juga begitu cerdas lantaran ia membuat film tentang pembuatan film di dalam sebuah film.
Saat hadir di Jogja-NETPAC Asian Film Fest, tim Suara Jogja berani bersaksi bahwa "Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film" tak menyia-nyiakan sedikitpun kualitas aktor maupun aktris kenamaan yang muncul di setiap sequence film tersebut. Bahkan, bila meminjam lagu Sheila On 7, boleh dibilang, "Hidup terlalu singkat, untuk kamu lewatkan tanpa menyaksikan Jatuh Cinta Seperti di Film-film."
Mari kita menyimak sekilas tentang sinopsis film "Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film". Film ini mengisahkan tentang Bagus (Ringgo Agus Rahman) seorang penulis film adaptasi yang berniat untuk menuliskan naskah orisinil perdananya. Ia berusaha keras untuk meyakinkan sang produser (Alex Abbad) agar naskah yang terinspirasi dari kisahnya sendiri, kisah ia yang jatuh cinta pada Hana (Nirina Zubir), teman lama yang baru saja kehilangan suaminya, diterima dan difilmkan secara luas.
Baca Juga: 4 Aplikasi Nonton Film Korea dan Drakor, Cocok buat Nobar Tahun Baru
Pertemuan kembali Bagus dengan Hana dijaga dengan baik. Bukan sekadar karena ada ketertarikan terhadap Hana, tapi juga lantaran kepentingan proyek penulisan yang harus diselesaikan.
Suatu saat, Hana tak sengaja menemukan naskah tersebut hingga amarahnya begitu meledak-ledak. Menurutnya, apa yang dilakukan Bagus salah, terutama di momen-momen ketika ia masih mengobati luka dari kepergian suaminya. Dari situ, penonton dibuat bertanya-tanya, apakah Bagus sanggup memperbaiki hubungan dengan Hana? Dan apakah kisah ini sanggup menemukan akhir yang indah sesuai dengan keinginan Bagus?
Bila menilik sinopsis tersebut, rasa-rasanya film "Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film" terkesan begitu ringan. Namun, Yandy Laurens mengemasnya cukup apik. Banyak kejutan di sana-sini selama film berlangsung. Bahkan penyajian dialognya terbilang nyaris sempurna.
Setelah menyaksikan film ini, penonton akan menyadari betapa film ini dibuat sejujur mungkin oleh Yandy Laurens, yang mendedikasikan film ini untuk ibunya, sang inspirator.
"Film ini buat ibu saya, jadi dari awal buat ide ini memang mau menceritakan tentang bagaimana mencintai seseorang yang kehilangan yang sangat besar. Jadi ibu saya dulu kehilangan ayah saya waktu saya kelas 2 SMP," tutur Yandy saat ditemui Suara Jogja di acara JAFF KE-18, Minggu (26/11/2023).
Baca Juga: 4 Film Menegangkan yang Cocok Ditonton saat Tahun Baru
Yandy Laurens semula mengaku ada perasaan gelisah maupun janggal ketika ia bersikeras mempersembahkan film ini semata hadiah yang indah untuk sang ibu. Sebab menurutnya, bila memang ingin memberikan hadiah untuk ibu, ia bisa saja pulang sewaktu-waktu dan menemani sang ibu sebagai tanda cinta.
Namun, setelah mengalami gejolak maupun pergelutan batin tersebut, Yandy menemukan bahwa film tetaplah sebuah film. Ia harus memberikan sentuhan rasa yang berbeda meski tetap mengusung tema yang personal pada filmnya.
Ada satu hal yang terkesan remeh tapi cukup unik di film ini, tepatnya ketika muncul adegan karakter Bagus berulang kali menyantap mie instan. Sekilas penonton bisa saja menebak pasti ini bagian dari strategi marketing pada umumnya. Namun, tak lama setelahnya, Bagus malah dilarikan ke rumah sakit lantaran terlalu sering makan mie instan.
Secara keseluruhan, Ringgo Agus dan Nirina Zubir sekali lagi mampu membuktikan kualitas aktingnya yang nggak kaleng-kaleng. Mereka mampu mengaduk-aduk setiap sisi emosional penonton yang hadir menyaksikan "Jatuh Cinta Seperti di Film-Film," mulai dari tawa bahagia, amarah dikecewakan, hingga tangis kehilangan.
Film ini juga menyajikan beberapa plot twist maupun potongan yang begitu apik, sampai-sampai penonton dibuat kebingungan, mana sebenarnya yang ada di film atau di kehidupan nyata.
Sedikit catatan untuk film ini, beberapa lagu yang dipilih menjadi soundtrack terasa kurang nendang dan tak bisa mengimbangi suasana yang dihadirkan di beberapa sequence film tersebut. Ketika lagu "Anything You Want" diputarkan, ada rasa yang sedikit hilang atau hambar dalam film tersebut.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
Terkini
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh