SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mencatat okupansi hotel saat momen libur Natal telah mencapai 98 persen. Angka tersebut melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono menuturkan tingkat keterisian hotel itu tersebar merata di semua hotel yang ada. Kondisi ini menjadi tren positif bagi industri perhotelan dan pariwisata.
"Jadi dari 23-25 Desember, tadi malam itu okupansi sampai 98 persen, ya hampir 100 persen. Lebih dari target kita di angka 90 persen," kata Deddy, Selasa (26/12/2023).
Disampaikan Deddy, prosentase itu didapatkan dari akumulasi reservasi seluruh hotel yang tergabung dalam PHRI DIY. Baik kelas bintang maupun non bintang yang ada.
Baca Juga: Pelebaran Jalan di Area Tol Ring Road Trihanggo Selesai, Proyek Dilanjutkan Usai Libur Nataru
Capaian ini, kata Deddy, menjadi momentum untuk kebangkitan pariwisata di DIY. Walaupun memang masa tinggal wisatawan belum cukup maksimal.
"Kalau lama tinggalnya masih di dua hari, dua koma lah. Ada yang empat hari juga, tapi tidak semua hotel," ujarnya.
Sedangkan untuk wisatawan yang berkunjung ke DIY, diungkapkan Deddy, masih didominasi dari DKI Jakarta. Disusul kemudian Jawa Barat, Jawa Timur serta Jawa Tengah.
Kemudian ada pula dari luar pulau Jawa yakni Kalimantan dan Sulawesi. Diharapkan kondisi ini masih akan terus meningkat hingga tahun baru 2024 mendatang.
Sementara ini reservasi hotel di penghujung tahun ini masih berada diangka 75 persen. Deddy meyakini angka itu akan terus meningkat dengan pola tamu yang memilih langsung datang tanpa reservasi.
"Melihat libur yang 23-25 kemarin itu banyak yang langsung datang. Ada yang enggak bisa dapat kamar dan kami sarankan ke yang lain. Makannya kami sarankan pada wisatawan untuk melakukan reservasi lebih dulu," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Deddy meminta semua pihak tetap menjaga kondusivitas. Mengingat libur Natal dan tahun baru kali ini berbarengan dengan masa kampanye jelang Pemilu 2024 mendatang.
Diharapkan seluruh masyarakat dapat menjaga keamanan dan kenyamanan. Sehingga dapat menciptakan suasana yang baik bagi iklim pariwisata di Yogyakarta.
"Berkaitan masa kampanye, kemarin ada beberapa titik kurang simpatik kampanyenya. Enggak usah brong-brong, sudah enggak zaman lagi. Lebih simpatik, berbudaya, pawai, justru orang lebih simpatik," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
-
Tewas di Usia Muda, Diogo Jota Baru Menikah 2 Minggu Lalu, Tinggalkan 3 Anak
-
Detik-detik Diogo Jota Tewas, Mobil Hilang Kendali Lalu Terbakar Hebat di Jalan
-
Siapa Diogo Jota? Penyerang Liverpool Baru Meninggal Dunia Sore Ini karena Kecelakaan Maut
-
Indonesia Borong Energi AS Senilai Rp251 Triliun Demi Hindari Tarif Tinggi
Terkini
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan
-
Susi Air Buka Rute Baru: Yogyakarta-Karimunjawa, Liburan Jadi Lebih Sat Set!