SuaraJogja.id - liburan natal dan tahun baru 2024 tampaknya tak selalu menjadi ladang cuan bagi sebagian warga Jogja, termasuk diantaranya pengayuh becak yang ada di kawasan Malioboro.
Muryanto (63) salah satu tukang becak yang berada di Jalan Malioboro mengaku sudah sejak tahun 1984 mulai mengayuh becaknya.
Pria asal Wonosari itu mengaku telah melewati puluhan kali libur natal dan tahun baru sebagai tukang becak di Malioboro.
"Saya sejak 1984 sudah mulai jadi tukang becak. Jadi ya kalau sampai sekarang, sudah berkali-kali merasakan pengaruh libur natal dan tahun baru ke pendapatan saya", terangnya kepada Suarajogja.id.
Jika dibandingkan dengan libur nataru sebelumnya, Muryanto mengaku kini pendapatannya tidak naik secara signifikan.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tepatnya saat ojek online belum banyak beredar di wilayah Jogja.
"Kalau dibandingkan sama tahun-tahun sebelumnya, ya lebih enak tahun-tahun sebelumnya. Sekarang itu peningkatannya kecil sekali meskipun libur natal dan tahun baru kaya gini..", jelas Muryanto.
Dahulu, saat ojek online masih belum banyak, Muryanto mengaku banyak sekali pengunjung di Jalan Malioboro saat libur nataru yang naik becak, termasuk becaknya.
"Dulu itu masih banyak yang pakai becak, kalau sekarang kan mungkin sudah kalah sama ojek-ojek online ya. Karena memang lebih murah juga.", ungkap Muryanto.
Baca Juga: Catat! Kawasan Tugu hingga Titik Nol Yogyakarta Terapkan Car Free Night saat Malam Tahun Baru
Setidaknya, zaman emas Muryanto saat masih bisa merasakan peningkatan pendapatan di musim libur nataru adalah ketika masa pemerintahan presiden keenam Republik Indonesia (SBY).
"Terakhir itu zaman Presiden SBY. Cuma itu yang masih ramai pengunjung Malioboro pada suka naik becak. Kalau sekarang ya sudah susah cari penumpang. Jadi ga terlalu berbeda sama bulan-bulan selain liburan kaya gini.", jelas Muryanto.
Tak hanya Muryanto, Panut (65) juga merasakan hal yang sama.
Pria asal Bantul itu mengaku memang ada peningkatan jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelum libur nataru ini. Namun perbedaannya tidak terlalu signifikan.
"Ada sih peningkatan, tapi ya tidak terlalu besar ya", ucap Panut.
Panut sendiri mulai menjadi tukang becak sejak tahun 1980. Namun, saat itu ia tidak langsung jadi tukang becak di Malioboro.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
5 Rekomendasi Parfum Murah Wangi Tahan Lama, Cocok untuk Pelajar dan Mahasiswa
-
APBN Bakal Tekor Imbas Beban Subsidi Listrik Terus Melonjak
-
Spesifikasi dan Harga Robot Polisi yang Viral di HUT ke-79 Bhayangkara
-
5 Sepatu Lokal Mulai Rp50 Ribuan yang Wajib Dikoleksi, Modis buat Tunjang Aktivitas
-
5 Sepatu Lari Lokal Mulai Rp100 Ribuan, Tampil Stylish Bikin Olahraga Jadi Trendi
Terkini
-
Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Resmi Beroperasi Penuh, Sementara Masih Tanpa Tarif
-
Ditertibkan demi Sumbu Filosofi, Kridosono Kini Bebas Reklame Raksasa
-
Ledakan 3 Kali, Sumur Bau BBM, Warga Yogyakarta Tolak Mentah-Mentah SPBU Letjen Suprapto Beroperasi
-
Niat Ujian di UGM Berujung Nestapa: Remaja Bandung Kemalingan di Masjid Sleman
-
PSIM Resmi Ajukan Stadion Maguwoharjo, Bupati Sleman: "Koordinasi! Jangan Sampai Ada Masalah"