SuaraJogja.id - Desa Panggungharjo yang terletak di Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta ikut disebut oleh cawapres nomor urut 2, Mahfud MD dalam debat cawapres yang dilaksanakan pada Minggu (21/1/2024) malam WIB.
Desa atau kelurahan yang terletak di selatan Kota Jogja ini menyimpan banyak keunggulan. Bahkan bisa dibilang Desa Panggungharjo merupakan desa berkembang yang paling menonjol di DIY. Bahkan pengelolaan adminstrasinya tak kalah dengan pemerintahan kota.
Berikut empat fakta yang disimpan Desa Panggungharjo, hingga menjadi sorotan Mahfud MD untuk pengembangan masyarakat desa di masa depan.
Miliki lokasi pengolahan sampah mandiri
Jogja saat ini dinilai darurat sampah. Sejumlah tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di depo yang ada di Bantul dan Kota Jogja hingga Sleman nyaris membludak. Hal itu imbas ditutupnya TPST Piyungan, Bantul karena sudah tak muat menampung sampah.
Berbeda dengan wilayah lainnya, Desa Panggungharjo sudah jauh-jauh hari memprediksi bahwa TPST Piyungan akan berhenti menerima sampah. Sehingga melalui Lurah Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi, desa ini selangkah lebih maju menangani sampah-sampah yang dihasilkan warganya.
Pengelolaan sampah ini bahkan sudah diberi nama yakni Kupas. Tak hanya itu, Wahyudi bahkan mengklaim banyak warga yang memiliki pendapatan dari tempat pengelolaan sampah ini.
"Kami juga mampu membuka lapangan kerja. Ada puluhan warga yang terlibat," terang Wahyudi pada 1 Agustus 2023 lalu saat diwawancarai tim Suarajogja.id.
Raih banyak penghargaan
Baca Juga: Intip Siapa Saja Tamu VIP Dhaup Ageng Pura Pakualaman, Ma'ruf Amin, Anies hingga Mahfud MD
Kalurahan Panggungharjo banyak menjadi inspirasi sejumlah kepala desa di seluruh DIY. Hal itu berkaitan dengan cara pengembangan SDA termasuk keaktifan perangkat desa dan juga masyarakatnya.
Bahkan desa ini tak jarang meraih sejumlah juara di tingkat Nasional. Pada 2018 lalu misalnya, Desa Panggungharjo meraih Juara I Nasional, Lomba Gapoktan Berprestasi.
Bahkan dari keaktifan warganya, Desa Panggungharjo pernah meraih Juara I Kabupaten Lomba Paduan Suara se-Kabupaten Bantul pada 2005 silam.
Jadi Desa Percontohan
Desa Panggungharjo menjadi desa yang kerap ditunjuk sebagai studi banding. Bahkan pada 2013 lalu, BPPM DIY menunjuk Panggungharjo untuk menjalankan Proyek Percontohan Desa Ramah Anak.
Hasil tersebut bahkan sudah dikenalkan ke seluruh Indonesia, bagaimana cara desa ini merangkul anak-anak dan mendorong mereka untuk berkembang.
Manfaatkan tanah desa untuk sejahterakan warga
Lurah Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi menyebutkan pengembangan warga desa tak hanya sebatas di agrowisata, di mana wilayah ini juga ditopang oleh persawahan yang luas dengan ratusan petani yang didorong untuk berkembang.
Pada 2017 lalu, Wahyudi melirik usaha baru selain pengelolaan sampah untuk warganya. Bantul yang dikenal dengan desa wisatanya, tak ingin disia-siakan.
Memiliki tanah kas desa seluas 6 hektare, hal itu dimanfaatkan dengan membangun sektor wisata dengan mendirikan Kampung Mataraman.
Diambil dari nama Kerajaan Mataram, desain lokasi wisata ini didesain mirip dengan era kerajaan. Di dalamnya bahkan makanan dan cara memasak yang disajikan masih menggunakan peralatan tradisional.
Di bawah BUMDes Lestari, Kampung Mataraman memperkerjakan warga Panggungharjo, baik ibu rumah tangga, hingga anak-anak yang putus sekolah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Masjid di Tengah Tol Jogja-Solo Akhirnya Direlokasi: Kisah At-Taubah Berlanjut
-
Polisi Tegaskan Pelaku Pelemparan Bom Molotov Pos Polisi Tak Ikut Aksi Berujung Ricuh di Polda DIY
-
Bukan Dendam, Bukan Target, Ini Alasan Mengejutkan di Balik Pelemparan Molotov Pospol Jogja-Sleman
-
Teror Molotov di Jogja: Polisi Ringkus 2 Pelaku, Salah Satunya Sempat Kabur!
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah