SuaraJogja.id - Kreativitas dan keberlanjutan menjadi kunci bagi Desa Sukomulyo dalam mengembangkan sejumlah bidang wirausaha. Keberhasilan ini pun mengantarkan desa tersebut sebagai “Desa BRILiaN Pengembang Wirausaha Terbaik 2023”.
Desa Sukomulyo terletak Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Dengan luas area 361.670 hektare, desa ini didiami oleh 10.270 jiwa. Moto “Bisa Asik Bu” menjadi napas bagi desa tersebut dalam menjalankan setiap visi dan misinya.
Moto tersebut merupakan akronim dari bersih, indah, sejuk, asri, sejahtera, inovatif, kreatif, dan berbudaya.
Kepala Desa Sukomulyo, H Subiyanto mengaku bangga dan bersyukur atas prestasi yang didapat desanya dalam program Desa BRILiaN 2023. Menurutnya, capaian tersebut tak terlepas dari upaya dan fokus pemerintah desa dalam berkolaborasi serta berinovasi demi pengembangan ekonomi lokal.
Baca Juga: Lewat UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, Presiden Jokowi Minta UMKM Kuasai Pasar Lokal dan Global
“Raihan predikat itu menjadi bukti bahwa Desa Sukomulyo mampu merealisasikan komitmennya dalam pengembangan dunia usaha. Hal ini diharapkan dapat menginspirasi desa lain,” ujar Subiyanto pada Senin, (22/1/2024).
Implementasikan kreativitas dan keberlanjutan

Subiyanto menjelaskan, kreativitas dan keberlanjutan teraplikasi dengan baik pada bidang-bidang usaha yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Makmur Sejahtera Global Sukomulyo.
Karena dibudidayakan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan, lanjutnya, produk usaha dari Desa Sukomulyo memiliki kualitas yang lebih baik dan aman. Selain itu, produk tersebut juga mempunyai daya saing di pasar lokal dan regional. Terlebih, permintaan akan produk ramah lingkungan dan berkelanjutan semakin meningkat.
Ia melanjutkan, terdapat tiga bidang industri unggulan di desanya. Pertama, industri kreatif di bidang fesyen dan tekstil. Produk yang terkenal di antaranya adalah bordir Kamulyans yang menjadi warisan budaya desa dan eco-printing Batik Darma Segaran.
Baca Juga: BRImo FSTVL dan BenihBaik Tanam 33 Ribu Pohon Mangrove untuk Terapkan Prinsip ESG
Kedua, agrobisnis. Lahan-lahan kebun dan tani di desa dimanfaatkan hasilnya untuk diolah dan dijual. Komoditas unggulan di desa ini adalah markisa, pisang, dan kelengkeng.
Berita Terkait
-
Bali United Kalah Tipis di Bandung, Stefano Cugurra Umumkan Perpisahan
-
Kalah dari Persib, Stefano Cugurra Umumkan Mundur dari Bali United
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
BRI Liga: Borneo FC Harus Puas Berbagi Poin, PSM Makassar Nyaris Gigit Jari
-
Dukungan BRI Antar Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
Terkini
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI