SuaraJogja.id - PilahPilih.id berkolaborasi dengan KDM Cinema untuk menyelenggarakan pemutaran film pendek dan dialog mengenai isu lingkungan dan Pemilu 2024.
Isu lingkungan semakin menjadi sorotan kaum muda menjelang pemilu, sejalan dengan temuan survei PilahPilih.id yang menunjukkan bahwa 9 dari 10 pemilih muda prihatin dengan isu tersebut. Hasil survei juga menegaskan bahwa isu lingkungan memainkan peran penting bagi pemilih muda dalam Pemilu kali ini.
"Kedepannya, generasi muda akan menghadapi berbagai tantangan akibat krisis iklim jika tidak ditangani. Oleh karena itu, isu lingkungan harus menjadi prioritas pemilih muda di tengah persaingan agenda politik," ujar Michelle Winowatan, co-inisiator PilahPilih.id melalui keterangannya, Sabtu (10/2/2024).
PilahPilih.id juga bermitra dengan sineas muda untuk menciptakan iklan layanan masyarakat yang mendorong pemilih muda untuk menggunakan hak pilih mereka secara bijaksana, dengan memilih pemimpin yang memperhatikan isu lingkungan.
Terpisah, Direktur Eksekutif KDM Cinema dan inisiator Youth Screen, Suluh Pamuji menyatakan bahwa ini adalah kali kelima acara diadakan
Program tersebut bertujuan untuk mendekatkan film pendek kepada pemilih muda, khususnya mereka di tingkat SMA/SMK dan sejenisnya, sehingga mereka dapat menonton konten yang edukatif, menghibur, dan merangsang pemikiran kritis mereka.
"Ini diadakan di tahun 2024 yang merupakan tahun Pemilu, sehingga program ini bisa disesuaikan agar lebih kontekstual. Isu lingkungan menjadi penting dalam volume ini karena setiap daerah memiliki masalahnya masing-masing," ungkapnya.
Ada dua film pendek yang diputar dalam sesi ini: "Laut Masih Memakan Daratan" dan "Bersama Membangun Negeri".
Film pertama mengisahkan perjalanan seorang pemuda ke kampung halamannya di Demak, Jawa Tengah, yang telah terendam banjir rob. Sementara film kedua menceritakan kampanye seorang calon legislatif yang memanfaatkan seorang janda di daerah terpinggirkan di tengah kota.
Ketua Solidaritas Perempuan (SP) Kinasih, Sana Ullaili, sebagai salah satu narasumber dalam diskusi ini, mengatakan bahwa pemilih muda perlu memastikan sistem di balik masing-masing calon sebelum memilih. Ia juga menekankan pentingnya terus mengadvokasi isu lingkungan setelah Pemilu.
"Memprioritaskan isu lingkungan sebagai tuntutan bersama bisa membawa perubahan. Dalam 2-5 tahun mendatang, kita bisa membatalkan regulasi yang merugikan alam dengan kekuatan kolektif. Kita perlu terus kritis terhadap siapapun yang terpilih," katanya.
Pendapat serupa diungkapkan juga oleh akademisi Fisipol UGM, Abdul Gaffar Karim, yang juga menjadi narasumber. Baginya, pemilu adalah saat bagi 230.000 kandidat untuk memperebutkan 23.000 kursi dan meminta mandat dari rakyat. Oleh karena itu, setelah terpilih, mereka harus diawasi dengan ketat.
"Kita perlu mengubah paradigma bahwa kita tidak hanya membela mereka tanpa kritik. Mereka yang terpilih telah diberi gaji dan fasilitas, sehingga yang diperlukan adalah pengawasan, bukan pembelaan," tegas Gaffar.
Menurutnya, 14 Februari merupakan puncak demokrasi elektoral di Indonesia tahun ini, tetapi ada pekerjaan rumah lain yaitu mengawasi siapapun yang memegang kekuasaan berdasarkan hasil pemilu.
"Demokrasi bisa berjalan tanpa pemilu, tetapi tidak bisa tanpa pengawasan dari rakyat," ujar dia.
Berita Terkait
-
Riset Samsung: Anak Muda Indonesia Mulai Gunakan AI untuk Belajar
-
Dear Pak Prabowo! Orang RI Kini Cemas, Mau Belanja Kudu Mikir 1.000 Kali
-
Masa Depan di Genggaman: Peran Bank Digital dalam Mendorong Kemandirian Finansial Generasi Muda
-
Pertamina Dukung Pembalap Muda Berprestasi di Ajang Pertamina Mandalika Racing Series 2025
-
Riset Ungkap Orang Indonesia Suka Tonton Video Online Berupa Konten Musik hingga Komedi-Viral
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan