Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 14 Februari 2024 | 19:28 WIB
Sejumlah KPPS menggunakan seragam SD saat pemungutan suara di TPS 02 Krambilduwur, Gunungkidul, Rabu (14/2/2024). [Kontributor Suarajogja.id/ Julianto]

SuaraJogja.id - Para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bertugas dinTempat Pemungutan Suara (TPS) 02 Dusun Krambilduwur, Kalurahan Wiladeg, Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul ini memang lain daripada yang lain.

Ingin menghilangkan ketegangan dan mencairkan suasana dalam pemungutan suara, para petugas yang bekerja di TPS 02 Krambilduwur ini sengaja mengenakan seragam ala anak Sekolah Dasar (SD), merah putih.

Layaknya siswa sekolah dasar, mereka sepakat mengenakan seragam SD lengkap dengan dasi panjang hingga perut, topi merah, baju putih yang dimasukkan ketika memakainya, celana merah dengan gasper hitam bermata emas, sepatu hitam dengan kaos kaki jauh di atas mata kaki.

Tak hanya seragam SD, ruangan pemungutan suara juga dibuat menyerupai suasana ruangan kelas SD. Mereka meminjam meja dan kursi siswa dari SD terdekat sehingga 'ruang kelas' SD pun ada di TPS tersebut.

"Kami ingin agar suasana pemungutan suara layaknya ketika belajar di bangku SD, selalu diwarnai kegembiraan. Tak ada gontok-gontokan karena perbedaan, " tutur walah satu Petugas TPS 02 Krambilduwur, Ayub.

Ayub mengatakan, para petugas KPPS di TPS 02 sepakat untuk mengggunakan seragam SD saat bertugas. Para petugas KPPS juga rela ketika mereka harus merogoh kocek hingga Rp170 ribu untuk membeli seragam.

Meskipun hanya sekali pakai, namun mereka memgaku senang bisa kembali berseragam SD. Karena, pemilihan seragam merah putih menggambarkan suasana kemerdekaan dalam pelaksanaan pesta demokrasi di Padukuhan Krambilduwur.

"Pesta identik dengan kegembiraan. Maka kami pakai seragam SD biar kayak anak-anak yang selalu gembira," tambah Ayub.

Penggunaan seragam SD saat bertugas merupakan inisiatif dari mereka sendiri. Mereka ingin menciptakan suasana pencoblosan dengan suasana yang gembira. Pihaknya ingin tampil berbeda dari petugas TPS lainnya karena intinya ingin bersenang-senang.

Ayub mengatakan, Pemilu selalu identik dengan perbedaan. Di mana satu sama lain tentu berbeda dalam pilihan dan pendapat masing-masing. Oleh karenanya, petugas KPPS ingin agar perbedaan tersebut tidak meruncing.

Dengan seragam merah putih juga menandakan jika mereka netral dalam Pemilu 2024. Dan, seragam SD dengan warna merah putih sangat cocok untuk membuat kesan pelaksanaan pesta demokrasi di Indonesia.

"Kalau seragam SMP kayaknya kurang cocok, maka teman-teman sepakat menggunakan seragam SD," tuturnya.

Kontributor : Julianto

Load More