Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 22 Februari 2024 | 13:21 WIB
Pemberian beasiswa UKT program pendidikan Beasiswa Cendekia Baznas di UGM Yogyakarta, Kamis (22/02/2024). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - UGM menggenjot pencarian beasiswa bagi mahasiswanya. Sebab saat ini ratusan mahasiswa UGM terancam tidak bisa melanjutkan kuliahnya akibat tidak bisa membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) semester genap mendatang. 

"Minggu-minggu ini memang rawan karena masa registrasi. Banyak mahasiswa yang minta penundaan, keringanan dan mengajukan cuti karena tidak bisa bayar ukt, ada sekitar 200an [mahasiswa]," ungkap Direktur Kemahasiswaan UGM, Sindung Tjahyadi disela program pendidikan Beasiswa Cendekia Baznas di UGM Yogyakarta, Kamis (22/02/2024).

Padahal secara statistik, menurut Sindung, sekitar 35-40 persen mahasiswa sebenarnya membutuhkan beasiswa, termasuk untuk membayar UKT. Di sisi lain, UGM memiliki kebijakan tidak boleh ada mahasiswa yang putus kuliah karena tidak bisa bayar kuliah.

Karenanya UGM melakukan pemetaan jumlah mahasiswa UGM yang tidak bisa membayar UKT. Pihak kampus mengajak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk mencari teman-teman mereka yang kesulitan membayar kuliah.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count, Undecided Voters hingga Gen Z Disebut Beri Kontribusi Signifikan

"Karena kan ada juga mahasiswa yang hanya coba-coba [cari keringanan pembayaran ukt meski sebenarnya mampu secara ekonomi. Jadi tiap fakultas itu, bem kita libatkan karena mereka tahu mana yang sebenarnya layak menerima beasiswa atau tidak. Dari laporan itulah kita carikan. Kalau yang tidak terdeteksi, kita juga menyediakan," ungkapnya. 

Sindung menambahkan, pihak kampus tidak bisa terus menerus membantu mahasiswa mendapatkan keringanan pembayaran UKT. Sebab kampus juga membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit.

Salah satu solusinya adalah mencari beasiswa dari berbagai pihak. Tak hanya dari pemerintah namun juga instansi-instansi lainnya untuk membantu mahasiswanya.

"Kita menambah mitra yang mau membantu memberikan beasiswa. Selain beasiswa, kita sebenarnya juga butuh laptop," ungkapnya.

Sementara Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan mengungkapkan untuk membantu mahasiswa membayar UKT, kali ini Baznas menyalurkan beasiswa kepada sejumlah mahasiswa di tujuh kampus di Yogyakarta. Beasiswa diberikan kepada 250 mahasiswa yang berbasis UKT di masing-masing kampus.

Baca Juga: Tegur Pratikno dan Ari Dwipayana Karena Jadi Bagian Perusak Demokrasi, Mahasiswa dan Alumni Fisipol UGM Tuntut Ini

"Jadi besaran beasiswa yang diberikan sesuai dengan ukt di tujuh kampus itu. Ada standar ukt dan tentu kita melihat latar belakang mahasiswa berapa bayar ukt-nya," jelasnya.

Pemilihan mahasiswa penerima beasiswa UKT, lanjut Rizal berdasarkan seleksi dari pihak kampus. Baznas meminta rekomendasi dari kampus mahasiswa yang paling berhak menerima beasiswa UKT.

"Kita mou dengan hampir 113 kampus di seluruh indonesia, dan 30 perguruan tinggi berbasis islam untuk sortir beasiswa. Dananya langsung dikirim ke kampus. Selanjutnya kami melakukan pembinaan mahasiswa penerima beasiswa," jelasnya.

Ditambahkan Head of Marketing, Sharia and Customer Care PT Henan Putihrai Sekuritas, Astri Faizati, perusahaan itu ikut berperan dalam pemberian beasiswa melalui Baznas RI. Tiap fee investor diserahkan ke Baznas untuk dijadikan beasiswa agar tidak memotong dana nasabah.

"Program beasiswa ini diharapkan ikut mewujudkan indonesia emas pada 2045 mendatang," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More