Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 27 Februari 2024 | 17:00 WIB
Para pedagang Pasar Sentul boyongan usai revitalisasi pasar, Selasa (27/2/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Revitalisasi Pasar Sentul di Jalan Sultan Agung, Kota Yogyakarta akhirnya kelar. Direnovasi menjadi lebih modern, pembangunan pasar yang menghabiskan anggaran sebesar Rp23 Miliar dari Dana Keistimewaan (danais) ini dibuka kembali, Selasa (27/2/2024).

Revitalisasi Pasar Sentul ini dilakukan untuk mewujudkan pasar rakyat yang nyaman dan memiliki kemudahan akses, bersih dan aman serta mampu mengikuti kebutuhan zaman. Sehingga terwujud transformasi pasar rakyat menjadi entitas yang lebih tangguh dan berdaya.

"Hari ini juga dilaksanakan boyongan pedagang dari shelter batikan ke pasar sentul, untuk kemudian seluruh pedagang segera menempati kembali sesuai tempat yang telah disepakati bersama sesuai zonasi disini," ungkap Pj Walikota Yogyakarta, Singgih Rahardjo disela peresmian Pasar Sentul di Yogyakarta, Selasa Siang.

Menurut Singgih, revitalisasi Pasar Sentul dilakukan setelah pembuatan Detail Engineering Design (DED) selesai pada awal 2023. Kemudian dilanjutkan pembangunan groundbreaking pada Mei 2023 dan selesai pada Desember 2023 lalu.

Pasar Sentul dibangun tiga lantai yang terdiri dari dua lantai ditambah dengan rooftop. Konsep pembangunannya pada bagian fasad menggunakan gaya arsitektur Indisch.

Pasar ini dilengkapi fasilitas utama yang terdiri dari kios berukuran 3x3 dan 2x3. Selain itu los berukuran 1x2, dan plaza.

"Total keseluruhannya akan ditempati kurang lebih tujuh ratus pedagang," jelasnya.

Singgih menambahkan, lantai 1 akan ditempati 291 pedagang untuk zona kering. Di lantai 2 yang akan menampung 238 pedagang zona basah seperti daging dan lainnya.

Sedangkan pada Lantai 3 atau Rooftop mengakomodasi 48 pedagang. Untuk Plaza rooftop, hanya buka pada pagi hari untuk menampung pedagang luberan. Lantai rooftop ini direncanakan akan menampung pedagang yang berasal dari penataan kawasan Cagar Budaya Pakualaman.

"Sehingga nantinya yang masuk adalah pedagang dari Sewandanan dan kios biru Bintaran," jelasnya.

Terdapat fasilitas penunjang berupa tempat parkir kendaraan, ruang pengelola, ATM / perbankan, tempat ibadah, kamar mandi, tempat pelayanan kesehatan. Selain itu sarana pengamanan, kios Segara Amarta, kamar mandi dan sebagainya.

"Pasar ini juga dilengkapi dengan eskalator di lantai 1 dan 2 untuk mempermudah mobilisasi. Pasar ini memiliki akses yang ramah bagi penyandang disabilitas," paparnya.

Sementara Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam X yang membacakan sambutan Gubernur DIY menyatakan revitalisasi tidak hanya melestarikan, tetapi juga mengembangkan pasar rakyat sebagai pusat peradaban dan interaksi sosial masyarakat.

"Dalam proses revitalisasi ini, kita tidak hanya memfokuskan diri pada perbaikan prasarana, sarana, dan fasilitas pasar untuk menjadikannya lebih modern, bersih, sehat, dan nyaman," ungkapnya.

Revitalisasi Ekonomi, lanjut Wagub juga menjadi fokus, sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan para pedagang, dan memberikan mereka akses yang lebih luas, terhadap pembiayaan serta sumber produk. Terlebih revitalisasi Ekonomi menjadi langkah strategis untuk mengawal harga dan menjaga inflasi, sekaligus memperkuat posisi Pasar Sentul, sebagai sarana perdagangan dan titik distribusi.

Dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk persaingan dengan online shopping, revitalisasi Pasar Sentul juga diharapkan memperhatikan sisi pengembangan dan penguatan teknologi tepat guna. Hal ini dilakukan, untuk memastikan pasar itu tidak hanya dapat bertahan.

"Tapi juga berkembang di era digital, dengan memanfaatkan keunikan dan berbagai keunggulan yang dimilikinya," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More