Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 06 Maret 2024 | 09:20 WIB
Massa menggergaji kursi dalam aksi teatrikal di kantor DPRD DIY, Selasa (5/3/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Puluhan massa yang menamakan diri Aliansi Rakyat Yogya Bersatu menggeruduk kantor DPRD DIY, Selasa (5/3/2024) kemarin. Massa yang mengaku relawan paslon capres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD ini menggelar aksi teatrikal menggergaji kursi penguasa.

Massa membawa kursi kayu dan sebuah mahkota lengkap dengan dupa dan bunga. Mereka kemudian menggergaji pada salah satu kaki kursi.

Salah seorang perwakilan massa aksi, Stevie S Wibowo, mengungkapkan, penggergajian kursi itu sebagai simbol penguasa yang melakukan praktik kotor dengan merekayasa putusan MK hingga penyalahgunaan kekuasaan lainnya. Karenanya mereka mengklaim dapat dukungan warga Yogyakarta untuk mendukung hak angket DPR.

"Kami mendukung hak angket, menyuarakan suara hati rakyat Jogja. Kita memotong kursi itu meruntuhkan kekuasaan yang selama ini sangat sudah sangat amburadul, sangat ambyar sekali," paparnya.

Stevie menyatakan, mereka juga menuntut pihak-pihak terkait membongkar kecurangan pemilu. Meski dari hasil penghitungan suara KPU di kabupaten/kota di DIY rata-rata memenangkan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, massa tetap meminta para pimpinan partai politik (parpol) untuk segera menggunakan hak angket.

"Kami juga bertemu dengan pimpinan dan pengurus partai politik untuk mendorong disegerakan hak angket dewan guna memeriksa, mengusut serta membongkar berbagai preseden buruk terkait penyelenggaraan pemilu 2024 yang dinilai cacat etika moral dan hukum," katanya.

Selain mendukung hak angket DPR, massa menuntut adanya pengusutan politisasi bansos dan melawan abuse of power. Mereka juga kembali meneriakkan pemakzulan Jokowi selaku Presiden Republik Indonesia.

"[Soal pemakzulan] awalnya dari cawe-cawe Jokowi terhadap pilpres karena di sini adalah ada kepentingan pribadi," ujarnya.

Sementara Ketua DPRD DIY dari fraksi PDI Perjuangan, Nuryadi mengatakan dirinya akan membawa aspirasi massa ini ke pusat. Nuryadi yang mendukung paslon 03 mengklaim sikapnya yang juga mendukung hak angket adalah sikap pribadi.

"Kita tadi datang sebagai fraksional. Saya sedang tidak mewakili lembaga dewan. Saya sebagai salah satu pimpinan fraksi dari PDI Perjuangan. Saya tidak ingin bersinggungan dengan teman-teman yang tidak mendukung angket," ungkapnya.

Hal senada disampaikan anggota DPRD DIY dari Nasdem, Heri Dwi Haryono yang juga mendukung hak angket DPR. Pendukung paslon 01 itu menyatakan apa yang dilakukan massa perlu mendapatkan dukungan.

"Maka saya atas nama pribadi maupun partai Nasdem juga mendukung apa yang akan dilakukan untuk mewujudkan hak angket itu," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More