SuaraJogja.id - Bulan suci Ramadan 1445 Hijriah tinggal menghitung hari lagi. Segenap umat muslim mulai bersiap untuk menggelar berbagai kegiatan.
Termasuk yang dilakukan oleh Masjid Kampus (Maskam) Universitas Gadjah Mada (UGM). Selain kembali menyelenggarakan public lecture yang diisi oleh tokoh-tokoh nasional, Maskam UGM juga akan menyediakan buka dan sahur bersama selama ramadan.
Ketua Takmir Maskam UGM, Rizal Mustansyir mengatakan pihaknya akan menyediakan ribuan menu buka bersama (bukber) setiap harinya. Hal itu sebagai hasil kerja sama Maskam UGM dengan universitas dan berbagai pihak.
"Buka bersama akan kita sediakan 1500an [porsi]," ujar Rizal saat dihubungi, Kamis (7/3/2024).
Tidak terbatas hanya untuk kegiatan bukber saja yang disiapkan. Disampaikan Rizal, pihaknya juga menyiapkan menu untuk sahur bagi jamaah.
"Sahur mungkin kita sediakan 500-750an [porsi], kalau ada dana tentu kita tambah, kita lihat perkembangannya," ucapnya.
Menu buka puasa dan sahur yang dihadirkan itu bagi para jemaah yang hadir di Maskam UGM. Termasuk para mahasiswa yang menunaikan ibadah puasa di kampus.
Ia menuturkan jemaah yang hadir dalam santap buka atau sahur di Maskam UGM juga dapat melanjutkan kegiatan dengan mendengarkan ceramah. Beberapa tokoh nasional hingga keagamaan direncanakan hadir menjadi pembicara.
"Kita siapkan seperti tahun kemarin dan kita tetap concern dengan mahasiswa sedang kuliah juga ini, kita juga concern dengan mahasiswa yang berpuasa. Jadi kajian-kajian kita betul-betul kajian keagamaan dan sains, itu yang penting intinya," terangnya.
Ditanya soal menu yang disajikan, Rizal memastikan ada beragam menu masakan. Semua menu itu dipastikan sudah dengan pemilihan yang tepat.
"Jadi kita buat dinamik itu, pokoknya bergizi lah jangan khawatir. Sudah kita pilih betul yang bonafit lah ya, untuk gizinya supaya ganti-ganti enggak bosen lah," tuturnya.
Selain halal, menu makanan yang disiapkan pun dipastikan sehat dan bergizi untuk dinikmati semua jemaah. Beberapa menu yang disajikan di antaranya ada rendang sapi, sate, ikan tuna bakar, olahan ayam dan masih banyak lagi.
"Mudah-mudahan itu menjadi tambahan gizi bagi mahasiswa kita bagi jamaah, supaya mereka lebih khusyuk dalam beribadah, itu aja tujuan kita. Kita kan berbagi suka dan duka terutama kalau ada problem-problem begini kan kuliner penting juga untuk orang-orang berbuka puasa dan sahur itu, mudah-mudahan mencukupi itu aja yang kita doakan," tandasnya.
Ia tak memungkiri bahwa antusiasme jemaah cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu menyebabkan porsi yang tidak cukup.
Oleh sebab itu Maskam UGM juga masih membuka donasi bagi pihak-pihak luar. Sehingga dapat menyajikan lebih banyak menu buka puasa dan sahur nantinya.
Berita Terkait
-
Menari di Antara Batas! Kebebasan Berekspresi di Sekolah vs Kampus
-
Sahrul Gunawan Muak Keputusan Larang Putranya Kuliah di UGM Dikaitkan Ijazah Palsu Jokowi
-
Seragam vs Streetwear! Pencarian Diri di Antara Aturan dan Kebebasan
-
Tak Cukup Sekadar Lulus, Kampus Masa Kini Harus Hadirkan Pendidikan Siap Kerja
-
Di Balik Dinding Akademik: Kampus dan Luka yang Tak Terlihat
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
Terkini
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai