SuaraJogja.id - Sebanyak 60.955 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtahandayani belum bisa menikmati kembali pasokan air bersih sejak Kamis (14/3/2024) petang kemarin menyusul padamnya listrik akibat bencana hujan deras dan angin kencang kemarin.
Direktur utama PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharto mengakui jika akibat hujan deras dan angin kencang menyebabkan pasokan listrik sempat terganggu. Pelayanan PDAM Tirta Handayani Gunungkidul pun terganggu karena tiada pasokan listrik
"Ya kami butuh listrik untuk operasional," kata dia, Jumat (15/3/2024).
Gangguan jaringan listrik di sejumlah titik berdampak pada pompa air PDAM. Bahkan ada beberapa pompa yang akhirnya rusak akibat gangguan pasokan listrik ini. Sehingga layanan ke pelanggan juga terkendala.
Dia menyebut wilayah gangguan layanan PDAM ada di 12 Kapanewon (Kecamatan). Kapanewon Tanjungsari, Paliyan, Saptosari, Rongkop, Tepus, Girisubo Karangmojo, Semin, Semanu, Wonosari, Ponjong dan Playen.
"Yang terdampak itu ada 12 Kapanewon. Tetapi tidak semuanya, hanya sebagian,"kata Toto.
Dia menyebut listrik di pompa pengangkat air cabang Seropan Listrik masih off dan cabang bribin listrik masih off. Sementara untuk pompa Baron listrik hidup masih belum berani menyalakan listrik menunggu situasi,
Di kota Wonosari, Toto menyebut ada pompa yang rusak karena pasokan listrik. Ada empat wilayah cabang off, karena listrik belum on. Sehingga pasokan air di sebagian kota Wonosari yang sudah bisa dinikmati tetapi ada pompa yang rusak tetapi belum maksimal.
"total hingga saat ini ada 60.955 sambungan rumah tangga (sr) di wilayah yang mengalami gangguan listrik," tambahnya.
Baca Juga: Lagi, Dugaan Warga Terpapar Antraks Muncul Di Gunungkidul
Mereka adalah pelanggan dari sumber air Seropan ada 17.118 SR, Baron ada 13.491 SR, Bribin ada 985 SR, dan Wonosari ada
18.361 SR. Dia mengaku terus komunikasi dengan PLN agar pelanggan segera mendapatkan layanan air bersih lagi.
Budi, salah satu pelanggan PDAM asal Sumbermulyo Wonosari mengaku dari kemarin pasokan air di rumahnya belum normal. Ia terpaksa harus mandi di kantornya yang kebetulan masih ada persediaan air. Sementara untuk kebutuhan minum, kebetulan dia langganan air galon.
"Ya harapannya cepat normal kembali," harapnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Salurkan Bantuan Sanitasi Layak dan Air Bersih, PNM Peduli Masa Depan Sehat
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Tak Lagi Khawatir Kekeringan Air, Pertamina Bangun Sanitasi Air Bersih di 131 Daerah
-
IIF Dorong Ketersediaan Akses Air Bersih di Indonesia
-
Optimalkan Sistem Daur Ulang dan Akses Air Bersih, Bank Mandiri Dukung SDGs
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
Solusi Anti-Pesing Ala Jogja: Pampers Kuda untuk Andong Malioboro, Ini Kata Kusir
-
IHSG Masih Jeblok Jadi Momentum Berinvestasi? Simak Tips dari Dosen Ekonomi UGM
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa