SuaraJogja.id - Para pedagang di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta ketar-ketir. Harga bawang merah di Yogyakarta melonjak tinggi hingga lebih dari Rp 50 ribu per kg saat ini.
Harga bawang merah terus mengalami kenaikan pasca dampak banjir di Demak, Jateng pada Ramadan 2024 lalu. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, harga bawang merah terus naik disebabkan cuaca hujan hingga menyebabkan gagal panen di petani di wilayah sentra bawang merah sepanjang Pantai Utara (Pantura) seperti Cirebon, Brebes, Kendal, Demak, Grobogan, dan Pati.
"Kenaikan [harga bawang merah] sudah lama sebulan yang lalu. Sebelum lebaran sudah naik dan tinggi karena panenannya untuk daerah sini berkurang karena banjir di demak itu," papar salah seorang pedagang bawang merah, Endang Mujiwati di Pasar Beringharjo, Selasa (23/04/2024).
Menurut perempuan 50 tahunan itu, harga normal bawang merah di Yogyakarta biasanya di angka Rp 20.000 per kg. Bahkan saat panen bawang merah lokal di Bantul, harga bawang merah hanya Rp13.000 per kg.
Baca Juga: Tingkatkan Antisipasi Banjir, BPBD Kota Yogyakarta Siap Tambah EWS di Tiga Sungai
Akibat tingginya harga pasokan dari Demak dan sekitarnya, pedagang akhirnya mengambil pasokan dari luar Pulau Jawa. Namun kualitas bawang merah yang dibawa kecil-kecil.
"Jadi karena musim hujan itu barangnya [bawang merah] kecil-kecil," jelasnya.
Selain kesulitan mendapatkan pasokan dari Jateng, Endang mengaku akhirnya omzetnya tak mengalami peningkatan.
"Barang saya ambil dari distributor langsung. Harapannya ya semoga cepat stabil harganya," paparnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Hery Sulistio Hermawan mengungkapkan musim hujan memang menyebabkan pasokan bawang merah ke Yogyakarta menurun. Apalagi petani bawang merah di Bantul juga belum menanam komoditas tersebut dan memilih menanam padi.
Baca Juga: Tak Hanya Beras, Harga Bahan Pokok Lain di Jogja ikut Melambung
Hery menambahkan, petani bawang merah di Bantul akan kembali mereka tanam saat memasuki musim kemarau. Mereka biasanya bibit bawang merah dengan menggunakan irigasi dengan listrik.
Berita Terkait
-
Ketika Mobil Listrik Wuling Air EV Terabas Banjir, Berjalan Santai Tanpa Halangan
-
Harga Ayam, Beras, Hingga Bawang Merah Melonjak Tinggi Selama Ramadan-Lebaran
-
Berita Kemarin: Banjir Kepung Permukiman Warga, JLF Sepi Pengunjung Imbas Ekonomi Lesu
-
Tornado Dahsyat Landa AS: 7 Tewas, 55 Juta Terancam! Banjir Bandang Mengintai
-
Ditanya Banjir Sampai Sampah saat Halalbihalal ke Megawati, Pramono: Alhamdulillah Bisa Kita Jawab
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari
-
Curhat Petani Gulurejo, Ladang Terendam, Harapan Pupus Akibat Sungai Mendangkal