SuaraJogja.id - Peringatan May Day atau Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei nanti adalah momen penting bagi kaum buruh di seluruh dunia. Momentum ini juga untuk merayakan kesatuan dan perjuangan buruh.
Namun, tak jarang aksi demo yang notabene dilakukan oleh pekerja termasuk di DIY ini kerap dimanfaatkan pihak-pihak lain.
Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) DIY, Dani Eko Wiyono menyebutkan tak jarang aksi pekerja ini disusupi gerakan dan paham separatisme. Mengingat di Jogja banyak kelompok yang heterogen termasuk AMP dan FWP.
"Kami menolak upaya apa pun yang mencoba memanfaatkan momentum ini untuk tujuan yang tidak terkait, termasuk isu-isu separatisme seperti yang terjadi di Papua," ujar Dani mengingatkan, Sabtu (27/4/2024).
Sebagai contoh, setiap tahun, sejumlah mahasiswa Papua di Yogyakarta berencana untuk melakukan aksi unjuk rasa pada tanggal 1 Mei, yang secara tidak tepat terkait dengan peringatan Hari Buruh, untuk menyuarakan isu ANEKSASI.
Meskipun mereka memiliki hak untuk berunjuk rasa, pihaknya menentang penggunaan may day sebagai platform untuk menyuarakan agenda separatisme. Tidak ada ruang bagi aksi-aksi yang mengusung agenda yang bertentangan dengan kesatuan dan integritas negara.
"Kami menghormati hak atas protes damai, namun, ketika agenda yang disuarakan dalam aksi tersebut bertentangan dengan nilai-nilai perjuangan buruh dan hukum negara, kami menegaskan bahwa hal itu tidak dapat diterima," kata Dani.
"Oleh karena itu, kami mendesak pihak kepolisian untuk tidak memberikan izin bagi aksi-aksi yang berpotensi menimbulkan konflik dan menodai nilai-nilai perjuangan kaum buruh," ungkap dia.
Dani sangat senang jika sejumlah pihak merayakan May Day. Namun, ia meminta agar momentum ini tidak dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan yang tidak sesuai, seperti gerakan separatisme atau ANEKSASI.
"Kami menyerukan agar may day tetap murni sebagai peringatan bagi kaum buruh. Namun saya harap hari may day tidak ditumpangi dengan gerakan terkait OPM atau ANEKSASI. Jangan sekali-sekali mendompleng Hari Buruh atau dengan kepentingan lain," tegasnya.
Berita Terkait
-
Aksi Heroik Paskibraka Papua Barat Bikin Terharu, Tetap Kibarkan Bendera meski Rekan Hampir Tumbang
-
Merah Putih Berkibar di Kedalaman Jayapura: Aksi 34 Penyelam Bikin Merinding!
-
Tembak Mati Polisi, Pentolan OPM Konara Enumbi Terduga Pembunuh Brigadir Ronald Enok Ditangkap!
-
Wamendagri Ribka Harapkan Pemberdayaan OAP Bisa Didorong Lewat Pembangunan 2.200 Unit Rumah
-
4 Fakta Tragis Gugurnya 2 Brimob di Tangan OPM Pimpinan Aibon Kogoya
Terpopuler
Pilihan
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
Terkini
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa