Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 07 Mei 2024 | 18:30 WIB
Kepala Disnaker Kabupaten Sleman Sutiasih melepas transmigran asal Sleman ke Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Foto Antara/ HO/Humas Sleman

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan dana anggaran sebesar Rp19 miliar yang berasal dari beberapa sumber guna membiayai kegiatan padat karya di 246 titik di Sleman.

"Ada beberapa bantuan dana pemerintah untuk kegiatan padat karya di Sleman, total mencapai Rp19 miliar untuk 246 titik lokasi," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sleman Sutiasih di Sleman, Selasa.

Menurut dia, pada tahun ini Kabupaten Sleman mendapat Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk kegiatan padat karya dari Pemerintah Provinsi DIY.

"Kemudian ada juga kegiatan padat karya yang bersumber dari APBD Kabupaten Sleman. Total anggaran pelaksanaan padat karya di 246 titik tersebut mencapai Rp19 miliar," katanya.

Baca Juga: Atasi Masalah Sampah, Pemkab Sleman Wajibkan Seluruh Pegawai Miliki Biopori

Ia mengatakan, kegiatan padat karya pada 2024 naik hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya menyasar 137 titik.

"Pelaksanaannya empat tahap, tahap satu sudah selesai, tahap dua sedang persiapan dilakukan, ditargetkan empat tahap dapat selesai pada November," katanya.

Sutiasih mengatakan, tujuan program padat karya ini salah satunya untuk mengurangi angka pengangguran di Slemam.

"Selain itu juga sebagai upaya untuk meningkatkan infrastruktur di daerah melalui pemberdayaan masyarakat setempat," katanya.

Kepala Disnaker Sleman ini bahwa menyebut saat ini tingkat pengangguran terbuka di Sleman mencapai 4,47 persen atau setara dengan 29.374 jiwa dan merupakan yang paling tinggi dibandingkan kabupaten/kota lain di DIY.

Baca Juga: Diduga Ada Masalah Keluarga, Seorang Perempuan Nekat Loncat dari Flyover Jombor

"Namun angka pengangguran di Sleman mengalami penurunan, pada 2022 jumlah pengangguran terbuka di Sleman tercatat sebanyak 33.395 jiwa, turun 4.021 jiwa dibandingkan 2023," katanya.

Load More