Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 03 Mei 2024 | 17:30 WIB
Ilustrasi bela diri. (Dok : Istimewa)

SuaraJogja.id - Mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Sleman berinisial IKK meninggal dunia usai menjalani latihan bela diri di kampus. Berdasarkan pemeriksaan sementara, korban menghembuskan napas terakhir usai cedera akibat tendangan di area perut.

Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian menuturkan peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (28/4/2024) lalu. Saat itu korban sempat terjatuh usai mendapat tendangan di bagian perut saat latihan bela diri.

"Jadi waktu saat itu latihan hari minggu, habis itu dia terjatuh gitu dan enggak bisa berdiri dibawa ke kosan. Dianggap sakit biasa dan hanya disuruh tidur, ternyata korban makin merasa kesakitan," kata Adrian, saat dihubungi, Jumat (3/5/2024).

Korban sempat menelpon orang tuanya hingga akhirnya didatangi oleh saudara yang berada di Jogja untuk kemudian dibawa ke rumah sakit. Pada keesokan harinya korban diperiksa dan hasilnya terlihat ada luka di bagian usus halusnya.

Baca Juga: Pemkab Sleman Komitmen Bantu Selesaikan SHM Apartemen Malioboro City

"Di situ dilakukan operasi rupanya benar usus halusnya itu kayak pecah. Setelah dioperasi di RSUP Dr Sardjito itu tanggal 29, tanggal 30 Mei masuk ruang inap, tanggal 1 Mei dia meninggal, kemudian saudaranya membuat laporan polisi," terangnya.

Disampaikan Adrian, sejumlah saksi telah dimintai keterangan terkait hal tersebut. Dari sana diketahui korban memang tergabung dalam salah satu paguyuban silat

Latihan saat itu dijelaskan sebagai salah satu momen untuk kenaikan tingkat. Korban ketika itu diminta untuk bertarung dengan seniornya atau pelaku.

Pada saat berduel itu, anggota lain yang ada di lokasi kejadian diminta untuk tutup mata. Sehingga korban dan pelaku melakukan duel tersebut.

"Habis itu si korban kayak duel sama pelaku, menurut pengakuan kayak duel sparing gitu, tapi kalau kita tanya para saksi antara korban sama pelaku beda tingkatan. Saksi tidak melihat karena ditutup matanya," ujarnya.

Baca Juga: DPC PDIP Sleman Buka Kemungkinan Koalisi di Pilkada 2024

Adrian menduga ada tendangan pelaku yang bersarang di perut korban. Kendati demikian pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter.

"Iya [dugaan tendangan di perut]. Tapi kan kita konsultasi dengan ahli dokter. Mungkin dia sudah beberapa kali kena [tendangan]. Keterangan ahli dan para pelaku harus kita sinkron kan. Keterangan pelaku cuma nendang sekali, nggak masuk di akal sebenarnya," ungkapnya.

Tak lama usai dilaporkan, kata Adrian, pelaku lantas menyerahkan diri kepada polisi. Kini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus ini.

Load More