SuaraJogja.id - DPRD DIY meminta maaf kepada salah satu mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang mengalami luka di kepala dalam aksi unjuk rasa penolakan Tapera di kantor DPRD DIY, Senin (10/6/2024). DPRD DIY juga akan bertanggungjawab pada kasus pemukulan yang melibatkan petugas keamanan mereka.
"Saya minta maaf atas [kasus pemukulan itu, nanti kita siapkan untuk pengobatan. Saya kira ini insiden, ini bukan mainstream tetapi ini insiden," papar Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana disela aksi.
Huda mengungkapkan, kericuhan terjadi dimungkinkan karena kedua belah pihak emosional. Petugas keamanan yang memadamkan api saat ban dibakar oleh mahasiswa diyakini tidak ingin terjadi sesuatu di kantor tersebut.
Namun karena tersulut emosi antarkedua belah pihak, maka kericuhan pun terjadi. Karenanya Huda berharap kasus tesebut tidak perlu diperpanjang.
Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Kedokteran Hewan UGM Siap Kawal Kesehatan Hewan Kurban di DIY
"Saya bertanggungjawab atas itu semua, atas nama DPRD dan atas nama security saya minta maaf, tapi saya yakin tadi yang terjadi itu tanpa kesengajaan," tandasnya.
Huda memastikan, DPRD bertanggungjawab pada kasus kader PMII, Ahmad Tommy Wijaya yang mengalami luka di kepala dan petugas keamanan. Dipastikan biaya pengobatan juga akan ditanggung pimpinan DPRD DIY.
DPRD juga akan melakukan pembinaan terhadap petugas keamanan mereka. Kericuhan tersebut akan menjadi evaluasi DPRD di tingkat internal.
"Pembinaan, kalau di internal itu jelas ya kita akan melakukan pembinaan terhadap satpam bagaimana menghadapi teman-teman kita yang berekspresi di sini. Jelas itu evaluasi bagi kami di internal tapi saya sebagai pimpinan DPRD kepada masyarakat menyampaikan permintaan maaf dan saya bertanggung jawab," imbuhnya.
Sebelumnya seratusan mahasiswa melakukan unjuk rasa di dan massa menuntut pembatalan kebijakan Tapera. Mereka membakar ban namun tiba-tiba petugas keamanan DPRD DIY memadamkannya dengan Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR). Kericuhan terjadi antara mahasiswa dan petugas keamanan yang mengakibatkan satu mahasiswa mengalami luka-luka di kepala.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Teman Mabuk hingga Penjual Miras Ikut Diperiksa Polisi, Pemicu Tewasnya Mahasiswa UKI Tersingkap?
-
Puluhan Visa Mahasiswa Dicabut AS di Tengah Gelombang Aksi Bela Palestina
-
Mahasiswa UKI Tewas usai Pesta Miras di Kampus, Legislator PDIP: Gak Zaman Lagi 'Main' Pakai Otot
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
35 Ucapan Minta Maaf Sungkeman saat Lebaran dari Anak pada Orang Tua
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital
-
Deadline Penggusuran di Depan Mata, Warga Lempuyangan Lawan PT KAI: "Bukan Asetmu, Ini Tanah Kami