SuaraJogja.id - Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM mengirim ratusan mahasiswa sebagai petugas pemeriksa hewan kurban. Total sebanyak 350 mahasiswa itu akan bertugas di seluruh Kabupaten kota yang ada di DIY.
Wakil Dekan FKH Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni FKH UGM, Aris Haryanto, menuturkan kegiatan penerjunan petugas pemeriksa hewan kurban ini bagian dari kontribusi FKH UGM. Terkhusus dalam memeriksa dan memastikan seluruh hewan kurban betul-betul sehat dan layak dikonsumsi jelang Idul Adha.
"Menjelang kegiatan Idul Adha, pemerintah memerlukan banyak petugas pemeriksa hewan kurban. FKH UGM yang mendidik para calon dokter hewan, mengerahkan mahasiswa tingkat akhir dan mahasiswa Koasistensi sebagai petugas pemeriksa hewan kurban," kata Aris dalam keterangannya dikutip Senin (10/6/2024).
Aris menilai keikutsertaan mahasiswa FKH UGM sebagai petugas pemeriksa hewan kurban ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk menyerap ilmu di lapangan. Sekaligus bisa mengaplikasikan ilmu dan keterampilannya yang sudah diperolehnya.
"Bagi mahasiswa, tentunha bisa meningkatkan kompetensi mereka dalam memeriksa hewan kurban baik sebelum dan sesudah disembelih agar betul betul dianggap sehat dan higienis," tuturnya.
Para mahasiswa itu nantinya akan ditempatkan di empat kabupaten dan satu kota di DIY. Mereka diharapkan dapat membantu para takmir masjid untuk memastikan hewan yang disembelih betul-betul sehat dan halal.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan (DPKP) DIY, R. Hery Sulistio Hermawan menyampaikan apresiasi atas bantuan dari FKH UGM pada Idul Adha kali ini. Selain menggandeng FKH UGM, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Kabu/Kota melibatkan 1.400 petugas veteriner.
"Dari FKH UGM, ada sekitar 350 mahasiswa dan berkolaborasi dengan PDHI yang mengerahkan 180 orang dokter hewan yang akan memeriksa hewan kurban saat sebelum dan pasca penyembelihan," terang Hery.
Hery mengungkap setiap tahunnya rata-rata ada sekitar 78 ribu hewan kurban yang dipotong pada lebaran Idul Adha. Hewan ternak yang dipotong tersebut meliputi sapi, kambing, domba dan kerbau.
Baca Juga: Tragis, Pedagang Hewan Kurban di Gunungkidul Tewas Diseruduk Sapi Seberat Lebih Dari 1 Ton
Maka dari itu pemeriksaan kesehatan kepada hewan ternak tersebut penting untuk dilakukan. Sebagai upaya untuk mencegah potensi penyakit pada ternak maupaun masyarakat.
Setidaknya, kata Hery ada tiga penyakit zoonosis yang perlu ditanggulangi dan menjadi perhatian dari petugas pemeriksa hewan kurban. Mulai dari penyakit antraks, Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Untuk antisipasi, kita imbau di tempat penjualan, pasar, dan lokasi budidaya ternak. Jika ada hewan tidak sehat dan ada kematian mendadak segera melaporkan pada dokter hewan berwenang atau Puskeswan terdekat untuk diperiksa dan mendapat penanganan lebih cepat," ucapnya.
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi Beli Sapi Kurban Seberat Hampir 1 Ton dari Anggota Polres Bantul, Jenisnya Peranakan Ongole
-
Warga NU Alumni UGM Tolak Organisasi Keagamaan Dilibatkan Urus Tambang, Ingatkan Dosa Sosial dan Ekologis
-
Afnan Hadikusumo vs Heroe Poerwadi: Perebutan Tiket Golkar di Pilwalkot Yogyakarta Memanas!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia
-
Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat
-
Maxride Bikin Bingung, Motor Pribadi Jadi Angkutan Umum? Nasibnya di Tangan Kabupaten/Kota
-
Megawati ke UGM: Soroti Biodiversitas dan Masa Depan Berkelanjutan
-
Alasan Kocak Megawati Soekarnoputri Tolak Kuliah di UGM: 'Nanti Saya Kuper'