Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 19 Juni 2024 | 20:28 WIB
Ilustrasi jamaah haji - jadwal pulangnya jamaah haji Indonesia (Pexels)

SuaraJogja.id - Sebanyak lima jemaah haji asal Yogyakarta dilaporkan meninggal dunia. Mereka berpulang salah satunya disebabkan cuaca panas ekstrem yang terjadi di Mekkah, Saudi Arabia. Pada rentang waktu pukul 10.00 WIB sampai 14.00 WIB cuaca di Mina, suhu udara Arab Saudi sangat panas dan mencapai 47 derajat Celcius.

"Selain itu usia jemaah haji yang sudah sepuh dan mengalami komorbid. Ada yang karena lansia tidak kuat di cuaca ekstrem. Intinya karena panas," papar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag DIY, Aidi Johansyah di Yogyakarta, Rabu (19/6/2024).

Menurut Aidi, dari lima lima jemaah haji yang meninggal dunia, dua di antaranya berasal dari Kota Yogyakarta. Selain itu dua jemaah asal Bantul dan satu jemaah lain dari Kulon Progo.

Tiga jamaah yang meninggal merupakan laki-laki dan dua lainnya perempuan. Mereka meninggal dunia pada 14-8 Juni 2024 kemarin.

Baca Juga: Jauh-jauh dari Eropa, Dua Bule Belgia Ikut Ngalab Berkah Garebeg Besar di Jogja

"Rata-rata mereka sudah berusia 60 tahun ke atas," jelasnya.

Aidi menambahkan, petugas melaporkan jemaah haji yang meninggal dunia ketua kloter kepada Maktab. Mereka dimakamkan Maktab di tanah suci dan tidak dibawa ke Indonesia.

"[Pemakaman di Arab] aturan dari Arab Saudi seperti itu," jelasnya.

Meski cuaca panas ekstrem, Aidi memastikan kondisi jemaah haji asal DIY lainnya dalam kondisi baik. Bahkan sudah 95 persen jemaah meninggalkan tenda Mina untuk kembali hotel masing-masing.

Hanya saja, akibat cuaca panas ekstrem, sejumlah jemaah haji mengalami dehidrasi saat jumrah aqobah. Mereka yang kekurangan minum pun akhirnya lemas.

Baca Juga: Kebutuhan Selama Libur Panjang Idul Adha Meningkat, Pembelian Biosolar di Yogyakarta Dibatasi

"Tapi semuanya bisa diatasi dengan optimal oleh para petugas haji di lapangan. Yang paling diwaspadai ya heat stroke itu, pemerintah Arab Saudi memang sudah mengimbau agar pada jam tersebut ditutup pintu, pagar dikunci sehingga jemaah dilarang melalukan lempar jumrah," paparnya.

Secara terpisah Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Yogyakarta, Muhammad Tahrir dalam keterangannya, dua jemaah asal Kota Yogyakarta memang dilaporkan meninggal dunia. Sedangkan dua jemaah lainnya dirawat di rumah sakit akibat kelelahan dan cuaca panas ekstrem di Arab Saudi.

"Jemaah yang meninggal dunia sebelumnya sudah ada riwayat penyakit kemudian dipicu kondisi capek lelah dan cuaca," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More