SuaraJogja.id - Pasar Kangen Jogja 2024 akan kembali digelar tahun ini. Bertajuk "Natas Nitis Netes", festival kuliner jaman dulu (jadul) dan kerajinan lawas yang dihelat selama sepuluh hari mulai Kamis (4/7/2024) di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) kali ini akan fokus pada darurat sampah di Yogyakarta.
"Akhir-akhir ini isu sampah di wilayah DIY sedang ramai menjadi pembicaraan dan masalah yang serius dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga menjadi pemikiran dan konsentrasi utama kami, karena dengan adanya pasar kangen maka akan timbul sampah baru dan bagaimana pengelolaannya," papar Panitia Pelaksana Pasar Kangen Yogyakarta, Ong Hari Wahyu di Yogyakarta, Selasa (2/7/2024).
Menurut Ong, diperkirakan akan ada 20 ribu pengunjung per hari atau sekitar 200 ribu orang yang datang ke Pasar Kangen. Bisa dibayangkan jumlah sampah yang akan dihasilkan selama gelaran festival kuliner tersebut.
Karena itu daripada dirujak netizen, Pasar Kangen yang sudah digelar 17 tahun terakhir ini fokus pada penanganan masalah sampah yang dihasilkan. Diantaranya menyediakan 200 kantong sampah tiap harinya untuk mengangkut sampah pengunjung.
"Tiga kali sehari 200 kantong sampah diambil petugas. Kami kerjasama dengan pihak ketiga pengelola sampah dari gunung kidul untuk mengolah sampah yang dihasilkan pengunjung. Satu truk sampah, kami harus bayar sekitar satu juta, kalau satu hari tiga kali ya sekitar tiga juta per hari," paparnya.
Ong juga meminta 289 tenant yang terpilih berjualan di Pasar Kangen untuk mengelola sampah secara mandiri. Mereka harus membawa pulang sampah-sampah yang dihasilkan setiap harinya.
Selain itu larangan wadah makanan dan minuman dari bahan plastik atau Styrofoam juga diberlakukan. Setiap penjual harus menyediakan wadah makanan dan minuman dari bahan kertas atau daur ulang.
"Kalau pedagang ngeyel sampai tiga kali masih pakai plastik maka akan kami tutup warungnya, karena masih banyak yang antri ingin jualan di pasar kangen. Pendaftarnya saja lebih dari 1.200 orang. Ini salah satu cara kita merawat bumi dengan bertanggungjawab pada sampah yang dihasilkan," tandasnya.
Sementara Kepala TBY, Purwiati mengungkapkan Pasar Kangen memang bekerja dengan pihak ketiga dalam pengelolaan dan pembuangan sampah. Selain itu panitia membikin aturan yang ketat terhadap siapa pun baik tenant mau pun pengunjung yang harus taat pada aturan membuang sampah pada tempatnya.
Baca Juga: Buntut 5.000 Sampah di Kota Jogja, Pemkot Janji Kosongkan Depo Tiga Hari Kedepan
"Kami juga akan menyediakan banyak titik-titik tempat sampah yang tiap titik terdiri 2 tempat sampah yang masing-masing tempat sampah plastik dan non plastik sebagai pembelajaran publik atas kesadaran pemilahan sampah," jelasnya.
Purwati berharap Pasar Kangen yang akan digelar hingga 14 Juli 2024 ini tak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun juga menjadi bagian dari kepedulian semua pihak dalam menjaga lingkungan dan merawat bumi secara berkelanjutan.
"Omzet yang dihasilkan pasar kangen tahun 2023 lalu mencapai Rp 3,9 miliar, karenanya semua yang terlibat ikut berperan dalam menjadikan pasar kangen sebagai bagian dari menjaga lingkungan dari sampah," sebut dia.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
ARTJOG 2026 Siap Guncang Yogyakarta, Usung Tema 'Generatio' untuk Seniman Muda
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas