SuaraJogja.id - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyerahkan bantuan sosial bagi kelompok usaha ekonomi produktif keluarga miskin 2024 senilai Rp1,34 miliar.
"Bantuan ini diberikan kepada 134 kelompok usaha yang terdiri atas 1.340 perempuan, dengan total bantuan senilai Rp1,34 miliar. Setiap kelompok akan menerima bantuan sebesar Rp10 juta," kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Gunungkidul Asti Wijayanti di Gunungkidul, Senin.
Ia mengatakan proses penyaluran bantuan ini telah dimulai sejak Februari 2024. Prosesnya dimulai dengan sosialisasi, pembentukan kelompok, pembekalan bagi pendamping, dan pelatihan bagi kelompok sesuai dengan proposal yang diajukan.
Bantuan ini ditujukan kepada kelompok-kelompok yang telah diusulkan sejak tahun lalu melalui pokok-pokok pikiran anggota dewan.
"Tahun ini, bantuan disalurkan ke 15 kapanewon (kecamatan). Setelah menerima bantuan, para penerima manfaat diminta untuk menyelesaikan laporan keuangan dalam waktu satu bulan, tepatnya sebelum 23 Oktober 2025, sesuai dengan proposal yang telah diajukan," katanya.
Perwakilan DPRD Gunungkidul Eri Agustin mengapresiasi terhadap program ini. Menurutnya USEP keluarga miskin adalah kegiatan yang bersumber dari APBD 2019-2024.
“Kami berharap program ini tepat sasaran, terutama bagi keluarga prasejahtera sebagai upaya pengentasan kemiskinan di Gunungkidul. Bantuan ini diharapkan dapat menjadi modal usaha bagi para penerima, khususnya kaum ibu, agar mereka mampu meningkatkan taraf hidup keluarga mereka," kata Eri.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta berharap bantuan ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Bantuan ini bertujuan untuk mendorong dan menstimulasi pergerakan ekonomi.
Dengan adanya bantuan ini, pemerintah berharap kesejahteraan keluarga prasejahtera di Gunungkidul semakin meningkat, serta program pengentasan kemiskinan dapat berjalan secara efektif.
“Di Gunungkidul, usaha pengolahan adalah sektor yang besar. Saya berharap dana stimulan ini akan membangkitkan semangat ibu-ibu dalam menjalankan usahanya. Ibu-ibu harus ulet dan berusaha agar usaha mereka tidak terhenti. Selain itu, saya juga berpesan agar pendidikan agama ditanamkan kepada anak-anak, sehingga kesejahteraan ekonomi dan sosial dapat tercapai dengan baik," kata Sunaryanta.
Berita Terkait
-
Ini Kata Para Paslon Pilkada Gunungkidul Soal Nomor Urut yang Didapatkan, Ada yang Singgung Soal Tauhid hingga Prabowo
-
Tim Pemenangan Endah-Joko Dikukuhkan, Koalisi Pelangi Handayani: Saatnya Gunungkidul Dipimpin Politisi
-
Perubahan Iklim Ancam Sektor Pertanian, Bisakah Kita Bertahan dari Kekeringan?
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Filosofi Jersey Anyar Persija Jakarta: Century Od Glory, Terbang Keliling JIS
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
Terkini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Masih Sakit, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM: Kalau Nggak Datang Nanti Rame Lagi!
-
Tiba di UGM, Jokowi Tebar Senyum di Reuni Guyub Rukun, Nostalgia di Tengah Badai Ijazah Palsu