SuaraJogja.id - Revitalisasi pasar Godean seharusnya menjadi angin segar bagi para pedagang. Apalagi bagi mereka yang sudah sejak lama mencari nafkah di pasar. Namun nyatanya angan-angan itu tak semulus bagi para pedagang Pasar Godean, Sleman. Bagaimana tidak, memang gedung pasar sudah terbangun megah tapi sayangnya tak dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai.
Sekitar sebulan yang lalu tepatnya Rabu (28/8/2024), Pasar Godean baru saja diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Total anggaran revitalisasi itu menelan anggaran hingga Rp89 miliar.
Pasar yang dibangun pada 1980 lalu itu tercatat sudah pernah dilakukan revitalisasi pada 1994. Kemudian baru direvitalisasi total lagi pada tahun 2024 ini.
Memang setelah selesai direvitalisasi dan diresmikan oleh Jokowi, para pedagang yang berjumlah lebih dari 1.000 orang itu tidak langsung pindah. Alasan utama adalah belum adanya lahan parkir di Pasar Godean.
Kemudian pada Rabu (25/9/2024), sekitar 500 pedagang Pasar Godean memilih untuk mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sleman. Tujuan mereka untuk mengadu terkait upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman untuk "memaksa" para pedagang segera pindah.
Suara Pedagang Tak Didengar
Polemik perpindahan para pedagang ke bangunan baru Pasar Godean itu dimulai dari bulan September. Salah satu koordinator pedagang, Bayu menceritakan sejak memasuki September isu perpindahan para pedagang mulai gencar.
Pihaknya sudah berupaya untuk melakukan audiensi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman pada 17 September 2024 kemarin. Sejumlah keresahan salah satunya terkait tempat parkir sudah turut disampaikan.
Tidak ada titik temu dalam audiensi tersebut, kemudian para pedagang dijadwalkan kembali untuk audiensi pada 18 September 2024. Namun sayang audiensi kedua dengan Disperindag Sleman itu tak terwujud.
Baca Juga: Kurang Parkiran Saja, Pasar Godean Baru Segera Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini
Ternyata pada saat bersamaan, ada sidak dari Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo ke Pasar Godean. Ketika itu, kata Bayu, bupati menanyakan kesiapan para pedagang untuk pindah ke bangunan baru.
"Ibu Bupati menanyakan kepada kami para pedagang siap pindah atau belum. Setelah itu pedagang menjawab dengan santai dan sopan, belum siap pindah karena pasar belum jadi, pasar belum ada parkirnya biar tertata terlebih dulu," kata Bayu ditemui di Gedung DPRD Sleman, Rabu (25/9/2024).
Namun justru balik pernyataan itu memicu yang dianggap Bayu sebagai kemarahan dari pemegang kekuasaan. Berujung kepada rasa khawatir, bingung dan takut dari para pedagang.
"Salah satu poin yang disampaikan kepada pedagang itu bagi yang tidak mau ikut (pindah) akan kami gantikan dengan pedagang lain," ungkapnya.
Berselang dua hari tepatnya 20 September 2024, para pedagang kembali menggelar audiensi dengan Pemkab Sleman. Pada kesempatan itu, Bayu bilang mereka diterima oleh Bupati Sleman langsung dan Asisten Sekretaris Daerah.
"Di situ mohon maaf, tidak terjadi audiensi, yang terjadi di situ adalah penyampaian, kita didikte, suara kami dibungkam, kami sampaikan semua sudah tidak diterima," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia
-
Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat
-
Maxride Bikin Bingung, Motor Pribadi Jadi Angkutan Umum? Nasibnya di Tangan Kabupaten/Kota
-
Megawati ke UGM: Soroti Biodiversitas dan Masa Depan Berkelanjutan
-
Alasan Kocak Megawati Soekarnoputri Tolak Kuliah di UGM: 'Nanti Saya Kuper'