Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 24 Oktober 2024 | 21:06 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat memberi keterangan kepada wartawan di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Kamis (24/10/2024). [Suarajogja.id/Hiskia]

SuaraJogja.id - Jajaran menteri, wakil menteri, pejabat setara menteri hingga kepala badan Kabinet Merah Putih mendarat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, pada Kamis (24/10/2024). Para pembantu presiden itu akan melanjutkan perjalanan menuju Akademi Militer (Akmil), Magelang untuk menerima pembekalan khusus oleh Presiden Prabowo Subianto.

Ada dua sosok menteri tampak bersemangat mengikuti agenda tersebut. Mereka adalah Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Diketahui Tito merupakan purnawirawan Jenderal Polisi. Setelah lulus sekolah, dia melanjutkan pendidikan Akademi Kepolisian dan lulus pada 1987.

Tito bahkan menjadi lulusan terbaik peraih bintang Adhi Makayasa. Setelah lulus dari Akademi Kepolisian, dirinya melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Exeter, Inggris tahun 1993 dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies.

Baca Juga: Satu Tenda Bareng Raffi Ahmad, Gus Miftah Siap "Digembleng" Prabowo di Magelang

Lalu, Tito kembali menimba ilmu di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta lulus tahun 1996. Tito menjadi lulusan terbaik peraih bintang Wiyata Cendekia.

Dimintai tanggapan terkait dengan agenda pembekalan di Akmil Magelang, Tito pun menjawab singkat. Dia mengaku teringat dengan semasa dulu ketika menempuh pendidikan.

Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Kamis (24/10/2024). [Suarajogja.id/Hiskia]

"Menarik interesting, naik [pesawat] hercules, jadi inget pada waktu masih taruna dulu," kata Tito singkat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Kamis (24/10/2024).

Sementara itu, AHY memang diketahui memiliki latar belakang militer dan berasal dari Akademi Militer atau Akmil. Putra pertama Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono ini merupakan lulusan Akademi Militer tahun 2000.

Dirinya bahkan mendapatkan gelar lulusan terbaik dan meraih penghargaan Adhi Makayasa serta Pedang Trisakti Wiratama. Perjalanan karier AHY sejak lulus dari Akmil pun sempat menempati posisi-posisi penting sebelum akhirnya terjun ke dunia politik.

Baca Juga: Tanpa Gibran, Prabowo Disambut Hangat Warga Jogja di Atas Maung Garuda

Ditemui di Bandara Adisutjipto Yogyakarta AHY mengaku menyambut positif agenda pembekalan ini. Menurutnya agenda ini cukup spesial bagi dia yang bernostalgia ketika kembali ke Akmil.

"Dengan suka cita menuju ke Akademi Militer Megaleng, kalau bagi saya ini nostalgia karena dulu saya juga ditempa di sana," ujar AHY.

"Saya rasa akan sangat menyenangkan bersama dengan seluruh jajaran kabinet Merah Putih bersama Prabowo Subianto saya rasa akan membuat kita semakin kompak," imbuhnya.

Diketahui jajaran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih akan bertolak ke Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Kamis siang ini, untuk mengikuti pembekalan khusus di sana.

Para menteri dan wakil menteri berangkat bersama-sama dengan menumpang pesawat TNI AU dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Diketahui Kabinet Merah Putih bentukan Prabowo Subianto itu terdiri dari 48 menteri, 55 wakil menteri, lima kepala lembaga negara setingkat menteri, dan satu wakil kepala staf kepresidenan.

Dalam kegiatan yang dijadwalkan pada tanggal 25-27 Oktober 2024 itu, Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan memberikan petunjuk dan arahan teknis kepada masing-masing kementerian supaya mereka dapat saling mengenal satu sama lain.

Presiden Prabowo Subianto dalam pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna perdana di Kantor Presiden, Rabu (23/10/2024), berharap pembekalan menteri di Akademi Militer bisa membawa aura tradisi keberanian hingga heroisme bagi menteri kabinet karena Magelang merupakan daerah sentra perlawanan pada masa penjajahan.

Load More