SuaraJogja.id - Direktur Utama PT Jasamarga Jogja-Solo (JMJ), Rudy Hardiansyah memastikan badan Jalan Tol Yogyakarta-Solo-YIA Kulon Progo Segmen Klaten-Prambanan sudah siap 100 persen. Kini pihaknya tengah mengebut pemasangan penerangan jalan sebelum dioperasikan secara fungsional.
"Progres secara keseluruhan sebetulnya 90 persen, tapi kalau dari sisi badan jalan sebetulnya sudah 100 persen selesai," kata Rudy, saat ditemui di Gerbang Tol Prambanan, Selasa (17/12/2024).
"Jadi kami sebetulnya lebih ke sarana pelengkap jalannya seperti perambuan, patok kilometer, mungkin itu yang masih kami upayakan untuk kejar sesegera mungkin di sisa waktu yang ada," imbuhnya.
Terkait penerangan, Rudy menyebut targetnya semua sudah akan terpasang pada esok hari. Sejumlah titik menjadi fokus utama untuk pemasangan penerangan itu.
"Sebetulnya sesuai dengan ketentuannya yang harus ada penerangan itu di simpang sebidang jadi di ujung pertemuan dengan arteri kemudian di gerbang dan interchange Prambanan. Itu kita targetkan tanggal 18 [Desember] berarti besok ya itu mudah-mudahan semua sudah terpasang," ungkapnya.
Terkait operasi fungsional yang diberlakukan selama 24 jam, kata Rudy, pihaknya berfokus pada penyiapan infrastruktur. Sedangkan kewenangan pemberlakuan nanti berada di pihak kepolisian.
"Kami ikut kebijakan dari pihak kepolisian memang terakhir dari kepolisian hanya merekomendasikan untuk dibuka di siang hari saja mungkin selama masih terang. Meskipun kami upayakan tetap mengejar progres pemasangan PJU supaya bisa dimaksimalkan pemanfaatan ruas ini," ungkap dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Solo-YIA Kulon Progo Segmen Klaten-Prambanan di Klaten, Jawa Tengah pada Selasa (17/12/2024).
Peninjauan ini untuk memastikan ruas tol sepanjang lebih kurang 8,6 km itu siap beroperasi secara fungsional pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang. Rencananya ruas tersebut akan dibuka fungsional pada 20 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.
Baca Juga: Tol Yogya-Solo-YIA Segmen Klaten-Prambanan Diupayakan Buka 24 Jam Saat Nataru
AHY tidak memungkiri infrastruktur itu masih terus dikerjakan untuk penyelesaian di waktu mendatang. Namun, kesiapan saat dibuka secara fungsional penting untuk dilakukan secara matang.
"Ingin meyakinkan bahwa menjelang Nataru kita juga berupaya agar ruas-ruas jalan bisa digunakan. Termasuk jalan tol ini. Mengapa? Karena tentunya intensitas akan semakin tinggi, mobilitas kita prediksi juga akan meningkat secara signifikan," kata AHY kepada awak media di Gerbang Tol Prambanan, Selasa siang.
AHY ingin memastikan semua sarana dan prasarana ruas tol tersebut sudah dilengkapi dengan baik. Mulai dari rambu lalu lintas hingga penerangan jalan umum.
"Tentu saya harapkan bisa disiapkan dengan baik walaupun masih sementara tapi penerangan jalannya kemudian juga aspek keselamatan lalu lintas, rambu-rambunya dan lain sebagainya," ucapnya.
Selain itu, AHY bilang potensi kemacetan tepatnya di exit tol Simpang Prambanan yang diketahui menjadi titik temu lalu lintas dari tol ke jalan arteri perlu diperhatikan dengan seksama.
"Kita juga mengantisipasi di persimpangan Prambanan bisa terjadi penumpukan jika tidak dilakukan manajemen traffic yang proporsional yang tepat," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
Terkini
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa