SuaraJogja.id - Pengamat sepakbola sekaligus Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fajar Junaedi memberikan respons usai Shin Tae-Yong dipecat oleh PSSI. Menurutnya saat ini Timnas Indonesia sedang berada dalam fase kritis.
Diketahui Shin Tae-yong resmi diberhentikan sebagai pelatih timnas Indonesia, Senin (6/1/2025). Kabar ini disampaikan langsung oleh Ketum PSSI, Erick Thohir.
Menurut pria yang juga Sekretaris Lembaga Pengembangan Olahraga Muhammadiyah itu, keputusan untuk mengganti pelatih dalam situasi saat ini tidak terlalu ideal.
"Timnas sepakbola kita saat ini berada dalam fase kritis, mengingat posisi yang aman di kualifikasi putaran ketiga Piala Dunia," kata Fajar saat dikonfirmasi, Senin.
"Mengganti pelatih berarti butuh waktu itu adaptasi para pemarin dengan pelatih, pelatih baru tidak memiliki banyak waktu untuk adaptasi dengan pemain karena Indonesia akan berjumpa Australia dan Bahrain pada Maret 2025 nanti," imbuhnya.
Disampaikan Fajar, dalam kajian ilmu komunikasi, pertemuan orang baru akan berhadapan dengan ketidakpastian atau dalam kajian ilmu komunikasi dinamakan sebagai Uncertainty Reduction Theory.
Menurut teori ini, ia memaparkan ada dua jenis ketidakpastian yang muncul ketika individu saling berinteraksi, yaitu ketidakpastian kognitif dan ketidakpastian perilaku. Ketidakpastian kognitif berkaitan dengan keyakinan, pengetahuan, dan informasi seseorang mengenai orang lain pada saat berinteraksi.
Sedangkan ketidakpastian perilaku berkaitan pada bagaimana individu memperkirakan perilaku yang akan diambilnya ketika berinteraksi pada situasi tertentu.
Hal itu menjadi tantangan besar yang kemudian perlu dihadapi oleh pelatih dan pemain nantinya. Terkhusus agar dapat meningkatkan keharmonisan dalam waktu singkat.
Baca Juga: Jelang Lanjutan Kompetisi Liga 1, Pelatih Minta Kiper PSS Sleman Jaga Motivasi
"Adanya pelatih baru akan membawa timnas sepakbola pada kondisi ini. Ada ketidakpastian kognitif dan ketidakpastian perilaku. Tantangannya adalah mengurangi ketidakpastian ini, sehingga pelatih dan pemain bisa harmonis," ucapnya.
Belum lagi dengan berbagai tekanan yang muncul dari luar. Mulai dari tuntutan publik yang tinggi hingga komunikasi di luar lapangan.
"Pelatih baru, siapapun orangnya, dihadapkan pada persoalan ini dengan internal pemain. Sementara itu juga, tuntutan publik yang tinggi juga akan dihadapi pelatih baru," tegasnya.
"Jika performa timnas sepakbola di bawah pelatih baru tidak secemerlang STY tentu tekanan publik, terutama di media sosial akan menguat. Demikian pula tekanan dari media massa yang akan membandingkan dengan performa timnas di bawah STY," kata dia.
Berita Terkait
-
Berambisi Menang Lawan Persekat Tegal, Pelatih PSIM Yogyakarta: Bisa Jadi Jalan Pembuka ke Babak Delapan Besar
-
Nyaris Tak Sentuh Bola saat Hadapi Brunei Darussalam di Leg 1, Nadeo Argawinata: Enggak Terlalu Capek!
-
Bicara Soal Karier Sepak Bola di Eropa, Rafael Struick: Enggak Perlu Fokus ke Sana, Fokus Dulu Saja sama Diri Sendiri
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
-
12 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta Bukan Innova, Kabin Lapang Muat Banyak Keluarga
-
3 Rekomendasi HP Murah Terbaik 2025: Harga Mulai Rp 300 Ribuan, RAM 6 GB dan Cocok untuk Pelajar!
-
7 Rekomendasi Hybrid Sunscreen SPF 50, Tangkis Sinar UV Cegah Penuaan Dini
-
Daftar 7 Mobil Bekas Murah Semewah Alphard, Harga Mulai Rp 60 Jutaan dan Nyaman Buat Keluarga!
Terkini
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY
-
Cacing Hati Mengintai, Fapet UGM Kerahkan Mahasiswa Jaga Kualitas Daging Kurban di Jogja