SuaraJogja.id - Seorang siswa SD Negeri Girimulyo, Panggang, Kabupaten Gunungkidul, bernama RA (12) meninggal dunia setelah mengalami kejang-kejang saat bermain kasti di halaman sekolah, Rabu (8/1/2025) pagi.
Menurut informasi yang berhasil dikumpulkan, insiden terjadi sekitar pukul 06.30 WIB, ketika RA bersama teman-temannya bermain kasti sambil menunggu jam pelajaran dimulai.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menjelaskan bahwa sebelum kejadian, RA terlihat duduk menyendiri di dekat tempat parkir sekolah dan tidak merespons ketika diajak berbicara. Saat tiba giliran RA memukul bola kasti, ia tiba-tiba tersungkur ke tanah dan mengalami kejang-kejang.
Sebelumnya, korban diantar oleh ibunya ke sekolah pada pukul 06.00 WIB. Seperti biasa, beberapa siswa mengisi waktu sebelum pelajaran dimulai dengan bermain kasti. Saat giliran RA tiba untuk memukul, ia tiba-tiba jatuh tersungkur dalam posisi telungkup dan mengalami kejang-kejang di halaman sekolah.
Guru dan warga sekitar segera memberikan pertolongan pertama dengan mengoleskan minyak kayu putih, melonggarkan pakaian, dan memberikan air hangat. Namun, kondisi RA semakin memburuk. Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Panggang II menggunakan kendaraan warga. Menurut keterangan siswa teman korban, korban sempat mengalami kejang serupa sehari sebelumnya, tetapi kondisinya membaik setelah diberi air hangat.
Sesampainya di Puskesmas Panggang II sekitar pukul 07.35 WIB, RA sudah dalam kondisi kritis. Petugas medis berupaya memasang oksigen, tetapi korban hanya sempat menarik napas satu kali sebelum lemas. Dokter kemudian menyatakan RA meninggal dunia pukul 07.45 WIB. Petugas jaga di Puskesmas Panggang II, memastikan tidak ada bekas luka pada tubuh korban, kecuali lecet di pelipis kiri yang diduga akibat terjatuh saat kejang.
Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak akan menuntut pihak manapun. Jenazah siswa akan dimakamkan di TPU Ngurik, Padukuhan Waru, Kalurahan Girisekar, Panggang, pada pukul 12.00 WIB tadi.
Kapolsek Panggang AKP Gatot Sukoco membenarkan peristiwa itu. Korban RA berangkat sekolah diantar ibunya sekitar pukul 06.00 WIB, dan di sekolah sudah ada teman-teman korban. Kemudian mereka bermain kasti dan korban duduk di dekat gerbang untuk menunggu jatah memukul bola.
"Pada saat giliran mukul bola, korban berdiri lalu korban kejang-kejang dan jatuh telungkup dengan kondisi masih kejang-kejang," kata Gatot.
Baca Juga: Sikhlo Kembali Muncul di Gunungkidul, Dua Lahan Sawah Amblas
Setelah itu, oleh guru dan warga sekitar dibawa masuk ke ruang guru lalu tiduran di sofa, kemudian korban diberikan pertolongan, minyak kayu putih dan ditetesi, minum air putih hangat. Pada saat itu korban juga mengompol dan sempat bilang jika capek ingin tidur.
Warga dan guru lalu membawa korban ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan. Korban sempat diberikan perawatan akan tetapi kondisinya semakin kritis lalu dirujuk ke RSUD. Namun belum sempat dibawa korban sudah meninggal dunia.
"[Selasa] kemarin korban pada saat bermain dengan teman-temannya di lingkungan rumahnya juga kejang-kejang dan pingsan," tambah dia.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag Memanas, KPK Sasar Pengelola Travel Umroh di Jogja
-
Malioboro Bebas Emisi, Bentor segera Dihapus, Becak Listrik jadi Pengganti
-
UGM Gebrak Dunia Industri, Rektor Ova Emilia Ungkap Strategi Link and Match yang Tak Sekadar Jargon
-
Waspada! Gelombang ISPA Terjang DIY: Lebih dari 11.000 Kasus Akibat Cuaca Ekstrem
-
Jangan Sampai Hilang! Sleman Digitalisasi Naskah Kuno: Selamatkan Warisan Budaya untuk Generasi Mendatang