Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 19 Maret 2025 | 18:06 WIB
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid saat memberi keterangan pada wartawan. [Hiskia/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman mengakui kebijakan beberapa daerah yang melarang study tour menjadi tantangan berat.

Tak dipungkiri kebijakan tersebut bakal berdampak pada sektor pariwisata di Sleman.

"Tiga daerah sudah melarang studi tour itu menjadi tantangan berat bagi kita, Jawa Barat, Banten dan DKI itu melarang," kata Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Zayid kepada wartawan, Rabu (19/3/2025).

Menurut Ishadi, sektor pariwisata tidak seharusnya dikorban dalam hal ini.

Baca Juga: Istirahat di Angkringan Berujung Celurit, Pria di Sleman Jadi Korban Pembacokan Brutal

Jika kemudian terjadi kasus kecelakaan atau yang lain, maka diperlukan perbaikan pada manajemen transportasi dan sebagainya.

"Kalau studi tur itu kemudian terjadi kecelakaan atau apa, itu yang disalahkan bukan pariwisatanya mestinya, kecelakaan bus misalnya, berarti kan manajemen transportasinya, apakah bus itu layak untuk kemudian digunakan jalan, terus kemudian sopirnya bagaimana," ujarnya.

Salah satu tujuan wisatawan di lereng Gunung Merapi, Sleman juga menjadi pilihan masyarakat. Apalagi saat libur lebaran. Tetapi Dinas Pariwisata Sleman sedikit khawatir target wisatawan tak tercapai karena larangan study tour. Padahal momen libur lebaran bisa menampab PAD sleman di sektor wisata. (Twitter)

"Jadi yang perlu diperbaiki itu kalau terkait dengan kecelakaan, ya manajemen transportasinya yang dibenahi, bukan pariwisatanya yang disalahkan," imbuhnya.

Padahal, dia menilai, anak-anak atau masyarakat secara umum tetap memerlukan healing atau refreshing sejenak. Salah satunya dengan cara berwisata ke daerah lain.

Bumi Sembada sendiri sudah menyiapkan berbagai macam jenis wisata yang bisa dikunjungi. Mulai dari wisata edukasi, sport tourism dan lainnya.

Baca Juga: Kelakar Sri Sultan HB X Soroti Kondisi PSS Sleman yang Terpuruk: "Nek Ngirit Yo Kalah"

"Sehingga banyaklah manfaatnya pariwisata itu. Sehingga kalau kemudian banyak hal-hal semacam itu kemudian dilarang studi tur, ya akhirnya pariwisata kita mau kemana, ya pasti berefek," ucapnya.

Kondisi tersebut semakin pelik ketika kemudian kebijakan efisiensi pemerintah juga mulai dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat.

Pihaknya masih akan memantau terus perkembangan pariwisata di Sleman.

Ilustrasi Wisata di Sleman: Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman mengakui kebijakan beberapa daerah yang melarang studi tour menjadi tantangan berat. Tak dipungkiri kebijakan tersebut bakal berdampak pada sektor pariwisata di Sleman. (Instagram)

"Kalau kemudian efisensi, ya hotel jangan mengandalkan pemerintah tapi kalau tidak mengandalkan pemerintah, wong studi tur dilarang. Jadi kita mau mengandalkan siapa kan itu? Jadi ya saya harap semua bijak mensikapi itu," cetusnya.

Kendati demikian, Ishadi menegaskan tetap bakal melakukan berbagai kegiatan promosi.

Misalnya saja berupa direct selling kepada lembaga atau luar daerah lain secara langsung.

Dalam kesempatan ini, Ishadi tidak memungkiri berbagai event dari pihak swasta pun cukup membantu pariwisata di Sleman sejauh ini.

"Di samping itu kita juga melakukan branding melalui event dan yang lain-lain. Jadi terima kasih terhadap pihak swasta yang telah kemudian menggelar event-nya di Sleman. Karena itu sebenarnya kontribusi yang luar biasa terhadap pariwisata," ungkap dia.

Potensi PAD Sleman di sektor wisata yang turun disebabkan beberapa faktor. Efisiensi anggaran ikut dalam beberapa faktor hingga menjadi persoalan PAD di Sleman.

Selain itu ada kasus kecelakaan di Pantai Drini, Gunungkidul yang menewaskan 4 siswa dari Mojokerto, Jawa Tengah.

Hal ini tentu menjadi pukulan bagi keluarga korban. Bahkan dalam kasus itu pihak keluarga juga menuntut beberapa instansi, termasuk Pemkab Gunungkidul.

Akibat kecelakaan laut itu, sejumlah wilayah melarang siswa untuk study tour ke beberapa wilayah yang memiliki wisata laut.

Hal ini juga menjadi kekhawatiran banyak pihak, termasuk pelaku usaha kuliner di sekitar tempat wisata yang ada di DIY.

Load More