Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 09 Mei 2025 | 11:37 WIB
Ilustrasi anak-anak sedang belajar di sekolah. (Pixabay)

“Setiap anak akan dibuatkan profil lengkap, yang menjadi dasar pengambilan keputusan," ujarnya.

Sementara untuk ketersediaan tenaga pengajar, lanjut Endang, proses rekrutmen masih berlangsung di tingkat pusat.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bertanggungjawab melakukan seleksi kepala sekolah, guru, dan pamong kelas.

Kementerian Sosial menangani sarana, prasarana, dan pendampingan siswa. Namun distribusi tenaga pengajar belum bisa dipastikan waktunya.

Baca Juga: Jadi Tim Penyusun Soal ASPD, Disdikpora DIY Selidiki Guru SMPN 10 Jogja

Peluncuran Sekolah Rakyat ditargetkan bisa dilakukan pada awal Juli 2025. Sekolah tersebut akan beroperasi dengan sistem boarding school.

"Nantinya guru dan staf pengajar bisa berasal dari dalam maupun luar DIY, karena prosesnya dikelola langsung oleh pemerintah pusat," jelasnya.

Endang menambahkan, program Sekolah Rakyat memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera. Program ini juga akan menekankan penguatan karakter.

Dalam pelaksanaannya, kemungkinan akan ada program penjurusan sesuai minat dan bakat siswa. Namun implementasinya masih dalam tahap pembahasan.

"Mereka akan dibekali pendidikan karakter, karena sebagian besar berasal dari latar belakang yang rentan. Yang utama, kami ingin anak-anak tumbuh dengan mental yang kuat, punya cita-cita, dan keterampilan," ujar dia.

Baca Juga: Rekrut Ibu-ibu di Bantul, DS Modest Buktikan Kualitas & Pemberdayaan jadi Kunci di Era Digital

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More