SuaraJogja.id - Sidang perdana perkara dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo yang diajukan oleh penggugat Komardin di Pengadilan Negeri (PN) Sleman seharusnya memasuki tahap mediasi.
Namun, proses tersebut urung dilaksanakan sebab majelis hakim masih menunggu putusan terkait permohonan intervensi dari pihak ketiga atas nama Muhammad Taufiq.
Adapaun Muhammad Taufiq diketahui tergabung dalam kelompok Tolak Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM) di Pengadilan Negeri Kota Surakarta beberapa waktu lalu.
"Jadi kita menunggu sampai putusan sela untuk ikut bergabung dalam perkara ini dari Pak Taufiq diterima atau tidak," kata Ketua Majelis Hakim, Cahyono, dalam persidangan di PN Sleman, Kamis (22/5/2025).
Perkara ini melibatkan sejumlah tergugat yang terdiri dari unsur pimpinan Universitas Gadjah Mada, antara lain Rektor, Wakil Rektor, hingga pihak fakultas yang disebut-sebut mengetahui ihwal legalitas ijazah Presiden Jokowi. Termasuk mantan dosen Jokowi saat kuliah, Kasmudjo.
Mediasi belum dapat dilaksanakan pada sidang perdana kali ini sebab Taufiq selaku pihak ketiga yang mengajukan diri untuk turut serta (intervenient) dalam perkara tersebut.
Permohonan intervensi yang diajukan oleh Taufiq belum diputuskan oleh majelis mengingat belum lengkapnya berkas persyaratan yang dibutuhkan.
"Kita memutuskan masih menunggu besok permohonan [intervensi] yang diajukan oleh bapak Taufiq," ucapnya.
Agenda sidang selanjutnya dijadwalkan pada Rabu, 28 Mei 2025 mendatang. Sidang akan difokuskan pada pembacaan dan pertimbangan terhadap permohonan intervensi yang diajukan oleh pihak Taufiq.
Baca Juga: PN Sleman Gelar Sidang Perdana Polemik Ijazah Jokowi Hari Ini
"Tidak ada lagi hal-hal yang disampaikan ataupun dimohonkan kepada majelis hakim, maka majelis hakim menyampaikan persidangan pada hari ini dinyatakan cukup," ujar dia.
"Dan akan dibuka kembali yaitu pada hari Rabu tanggal 28 untuk agenda adanya permohonan dari intervensi," imbuhnya.
Majelis hakim menegaskan bahwa tidak ada kerugian waktu dalam proses ini karena tahapan mediasi tetap diberikan ruang waktu sesuai ketentuan.
"Jadi untuk tertibnya berita acara dan sebagainya kita masih menunggu. Waktunya sama, kita tidak kehilangan waktu. Selama mediasi itu diberi waktu selama satu bulan, tambahan 15 hari," ucapnya.
Sebagai informasi, Pengadilan Negeri (PN) Sleman dijadwalkan menggelar sidang gugatan perdata terkait ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (22/5/2025) hari ini.
Sidang yang perdana itu digelar atas gugatan yang dilayangkan oleh Ir Komardin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Libur Akhir Tahun, Bandara YIA Bersiap Hadapi Lonjakan Ratusan Ribu Penumpang
-
5 Juta Wisatawan Diprediksi Masuk Jogja Saat Nataru, Titik Rawan Kecelakaan Perlu Diwaspadai
-
Menjaga Nada dari Pita: Penjual Kaset Terakhir di Beringharjo yang Bisa Kuliahkan Tiga Anaknya
-
Antisipasi Arus Tersendat saat Nataru, Kontraktor Tol Jogja-Solo Lebarkan Akses dan Tambal Jalan
-
The 101 Yogyakarta Tugu Rayakan Festive Season Lewat Lelana Biruma, Angkat Tema Laut dan Lingkungan