SuaraJogja.id - Pameran fotografi hitam putih “PROMISE 2025” akan kembali digelar oleh mahasiswa Program Studi Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta. Tahun ini, pameran tahunan tersebut mengusung tema “Merakjat” dan akan berlangsung selama empat hari, mulai 27 hingga 30 Mei 2025 di Gedung Fotografi FSMR, ISI Yogyakarta.
Kegiatan ini menjadi salah satu agenda penting yang mempertemukan karya, gagasan, dan semangat mahasiswa dalam merespons perkembangan fotografi analog di era digital.
Fotografi hitam putih analog memiliki sejarah panjang dalam dunia fotografi. Sebelum kemunculan teknologi digital dan warna, fotografi hitam putih menjadi medium utama dalam mendokumentasikan berbagai peristiwa dan ekspresi manusia. Praktik ini tidak hanya menawarkan estetika visual yang khas, tetapi juga menanamkan ketelitian dalam proses kreatif, mulai dari pemotretan, pencucian film, hingga proses cetak manual yang menuntut kepekaan dan ketelitian tinggi.
Di tengah derasnya arus digitalisasi, mata kuliah Fotografi Hitam Putih di ISI Yogyakarta tetap dipertahankan sebagai upaya melestarikan tradisi dan nilai-nilai dasar dalam berkarya fotografi.Pameran PROMISE 2025 merupakan capaian akhir dari proses pembelajaran mata kuliah Fotografi Hitam Putih yang diikuti mahasiswa angkatan 2024.
Ketua Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta, Novan Jemmi Andrea, menyampaikan bahwa pameran PROMISE 2025 bukan sekadar ajang menampilkan karya, melainkan ruang tumbuh bagi mahasiswa untuk memahami nilai-nilai fundamental dalam praktik fotografi analog.
"Di tengah derasnya arus digital, kami percaya pentingnya mempertahankan proses yang menghargai ketelitian, kesabaran, dan kedalaman rasa dalam setiap karya," ucap Novan.
Melalui pameran ini, mahasiswa tidak hanya menampilkan karya terbaik hasil eksplorasi selama satu semester, tetapi juga belajar tentang proses kurasi, presentasi karya, hingga interaksi dengan publik. Pameran ini menjadi ruang akademik sekaligus media pembelajaran langsung bagi mahasiswa untuk tampil di hadapan masyarakat luas.
Mengusung tema “Merakjat”, PROMISE 2025 ingin menyoroti keberagaman wajah dan rasa masyarakat melalui lensa monokromatik. Tema ini diangkat untuk merefleksikan dinamika sosial, budaya, dan kehidupan sehari-hari yang terekam dalam visual hitam putih. Setiap karya yang dipamerkan diharapkan mampu menggugah empati dan pemahaman pengunjung terhadap realitas yang ada di sekitar mereka, sekaligus menegaskan peran fotografi sebagai medium komunikasi yang kuat dan universal.
Kurator pameran Irwandi, Novan Jemmi Andrea, serta Achmad Oddy Widyantoro, dalam tanggapannya, menyampaikan bahwa "Karya-karya yang hadir dalam PROMISE 2025 merefleksikan keberanian mahasiswa dalam membaca ulang realitas sosial melalui pendekatan visual yang intim dan jujur. Dalam balutan hitam putih, mereka menyampaikan narasi yang tidak hanya estetik, tetapi juga sarat makna dan empati. Proses kurasi dilakukan secara dialogis, agar setiap karya yang terpilih bukan hanya kuat secara teknis, tetapi juga mampu menyampaikan suara masyarakat yang menjadi sumber inspirasinya. ‘Merakjat’ bukan sekadar tema, melainkan sikap yang dihidupi para peserta pameran ini.”
Baca Juga: Wacana Buku Cetak di Sekolah Rakyat Jadi Penyelamat, Industri Percetakan Dapat Angin Segar
Capaian kegiatan PROMISE 2025 tidak hanya terletak pada keberhasilan penyelenggaraan pameran, tetapi juga pada proses pembelajaran kolektif yang dialami mahasiswa.
Melalui rangkaian kegiatan seperti workshop teknik cetak tua, diskusi karya, hingga sesi berbagi pengalaman bersama komunitas KOPPI (Keluarga Old Photographic Processes ISI Yogyakarta), mahasiswa diharapkan mampu memperluas wawasan, memperdalam keterampilan teknis, serta mempererat jejaring antar sesama pelaku seni fotografi.
Kegiatan ini juga terbuka untuk umum, sehingga masyarakat dapat turut serta merasakan pengalaman langsung dalam dunia fotografi analog. Selama empat hari penyelenggaraan, pengunjung dapat menikmati beragam karya fotografi hitam putih yang dipamerkan, mengikuti workshop, serta berpartisipasi dalam sesi diskusi bersama para fotografer muda ISI Yogyakarta.
Jadwal pameran dimulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB setiap harinya, dengan pembukaan resmi pada 27 Mei 2025 pukul 16.00 WIB. Dengan semangat pelestarian dan inovasi, Program Studi Fotografi ISI Yogyakarta terus berkomitmen menjaga eksistensi fotografi hitam putih analog di tengah perkembangan zaman. PROMISE 2025 diharapkan mampu menjadi wadah apresiasi, edukasi, dan inspirasi bagi generasi muda serta masyarakat luas yang mencintai seni fotografi. ***
Berita Terkait
-
Wacana Buku Cetak di Sekolah Rakyat Jadi Penyelamat, Industri Percetakan Dapat Angin Segar
-
Dari Gudeg hingga Inovasi, Yogyakarta Gelar Pameran Makanan Minuman Bertaraf Internasional
-
Seni Menyapa Masyarakat: Pameran 'Lintas Imaji' Yogyakarta Rayakan Keberagaman Gaya
-
Pameran Sing Penting Madhang: PFI Jogja Bongkar Filosofi Makan Lebih dari Sekadar Perut Kenyang
-
BRI UMKM EXPO(RT) Buka Peluang Ekspor, Produk Indonesia Menembus Pasar Amerika Serikat
Terpopuler
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
Pilihan
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
-
Profil dan Agama Erika Carlina, Seleb Dijuluki Ratu Pesta yang Ngaku Hamil di Luar Nikah
-
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Filipina: Lemparan Robi Darwis Bawa Garuda Muda Unggul 1-0 di Babak I
-
Jens Raven Cadangan! Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Filipina
-
Kebijakan Kuota Ugal-ugalan Pemain Asing Dinilai Hambat Transformasi Sepak Bola Indonesia
Terkini
-
98 Ribu Pelajar Yogyakarta Dapat Cek Kesehatan Gratis, Ini Jadwal dan Jenis Pemeriksaan
-
KUD vs Kopdes Merah Putih: Bantul Ungkap Strategi Kolaborasi Demi Kesejahteraan Desa
-
Terjebak di Kamboja: Kisah Pilu Puspa, PMI Ilegal yang Dipaksa Jadi Scammer dan Korban Kekerasan Seksual
-
10 Pilar Tol Jogja-Solo 'Diputar' di Atas Ring Road, Ini Canggihnya Teknologi Sosrobahu
-
Jangan Klik Sembarangan! BRI Tegaskan Ancaman Phishing Makin Nyata, Waspadai Keamanan Transaksi