Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 01 Juni 2025 | 14:49 WIB
Harda Kiswaya saat memberi keterangan kepada wartawan. [Hiskia/Suarajogja]

Itu terjadi saat PSS Sleman menjamu Persija Jakarta di Stadion Maguwoharjo, Sleman pada 17 Mei 2025 yang merupakan pekan ke-33 Liga 1 2024/2025.

Sanksi untuk yang dijatuhi Komite Disiplin (Komdis) PSSI kepada PSS Sleman adanya denda yang jumlahnya cukup besar yaitu Rp270 juta.

Itu belum ditambah Rp25 juta lagi untuk panitia pertandingan PSS Sleman di laga yang sama.

Sementara PSIM Jogja, berhasil menjuarai Liga 2 2024/2025 dengan kemenangan tipis menghadapi Bhayangkara FC 1-0.

Baca Juga: Bupati Sleman Buka Suara: Nasib PSS Sleman di Liga 2, Titik Balik atau Akhir Segalanya?

Selain itu PSIM Jogja juga berhasil lolos ke Liga 1, musim 2025/2026. Hal ini tentu menjadi pengalaman baru skuad Laskar Mataram di kasta tertinggi sepakbola Indonesia.

Kemenangan PSIM juga menjadi kebanggaan PSIM fans yang sebelumnya lama mengharapkan skuad berlambang Tugu Jogja itu naik kasta.

Tak hanya PSIM, Bhayangkara FC dan Persijap Jepara menemani tim Liga 2 ini di musim depan Liga 1.

Pertarungan PSIM Jogja tentu memiliki banyak rintangan. Meski menang dan menjuarai di Liga 2, atmosfer di Liga 1 akan semakin menantang.

Melihat PSIM yang cukup konsisten di Liga 2, peluang untuk beradaptasi di Liga 1 tentu akan berbeda.

Baca Juga: Harapan Tipis Bertahan di Liga 1, PSS Sleman Siapkan Taktik Khusus Lawan Madura United

PSIM menunjukkan permainan yang konsisten dan disiplin di Liga 2 2024/2025, baik dalam penguasaan bola maupun efektivitas lini depan.

Mereka memiliki organisasi tim yang rapi dan skema taktik yang cukup matang, terutama dalam transisi bertahan ke menyerang.

Namun, Liga 1 memiliki tempo permainan yang lebih cepat, kualitas individu pemain yang lebih tinggi, serta tekanan mental dan ekspektasi yang jauh lebih besar.

Bermain di Liga 1 bukan hanya soal teknik dan taktik, tetapi juga mentalitas.

Tim-tim yang baru promosi sering kali gugup atau overconfidence saat menghadapi lawan besar. Stabilitas mental dan pengalaman pelatih dalam membaca laga sangat penting.

Jika pelatih PSIM tetap dilanjutkan dan mampu beradaptasi dengan cepat, peluang bertahan akan lebih besar.

Load More