SuaraJogja.id - Di balik suara logam dipukul palu, dan aroma besi panas yang membumbung dari tungku tempa, berdiri seorang perempuan muda dengan tekad sekeras baja dalam Pameran Reka Cipta #2 Lumur Wesi Aji di Embung Giwangan, Kota Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Adalah Intan Pangestu, satu dari segelintir Empu Keris perempuan di Indonesia yang tidak sekedar mencipta keris namun juga menulis ulang sejarah peran perempuan dalam dunia yang selama ini didominasi laki-laki.
Perempuan asal Blitar kelahiran 1994 ini mencoba mendobrak tradisi bila pembuat keris hanyalah laki-laki.
Bilamana tidak, di antara ribuan empu keris yang tercatat dalam sejarah Nusantara, hanya segelintir empu perempuan, mungkin bisa dihitung dengan jari.
Di usianya yang masih tiga puluhan, ia telah menempa lebih dari 20 karya keris dan tombak.
Semuanya berangkat dari keyakinan bahwa warisan budaya tidak mengenal jenis kelamin. Padahal dulunya dia tak mengenal sama sekali tentang keris.
"Awalnya saya tidak tahu sama sekali tentang keris. Bahkan keluarga saya tidak ada darah seni. Tapi bapak pernah bercerita bahwa nenek saya adalah seorang empu keris. Sayangnya karya-karyanya sudah dikoleksi orang lain, dan namanya tidak pernah tercatat dalam sejarah," papar Intan dikutip, Minggu (1/6/2025).
Dari cerita lisan itulah, benih ketertarikan akan keris tumbuh. Tahun 2012, Intan mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.
Tanpa pengalaman atau pengetahuan dasar apapun, dia nekat masuk ke Program Studi Senjata Tradisional Keris.
Ternyata, keputusan itulah yang membawanya pada jalan hidup yang baru.
Baca Juga: Rumah Ditinggal Liburan, Perempuan Ini Gasak Harta Tetangga, Isi Dompet Korban Ludes
Dia bahkan mengetahui kalau ada Empu Keris legendaris perempuan bernama Mbok Sombro pada jaman Kerajaan Pajajaran yang akhirnya sangat menginspirasinya untuk mendalami keris.
"Dunia keris itu sangat laki-laki. Tapi saya ingin tahu, apakah perempuan juga bisa menempati ruang di sana? Saya belajar dari sejarah lisan tentang tokoh perempuan seperti Mbok Sombro, meskipun tak ada literatur resmi yang menyebut namanya. Dari situ saya merasa punya tanggung jawab melanjutkan jejak yang pernah ada," paparnya.
Sebagai empu, Intan tak hanya membuat keris. Ia menghidupkan nilai-nilai, simbol, dan filosofi di setiap bilahnya.
Salah satu karyanya yang paling berkesan berbentuk menyerupai daun pisang yang dipamerkannya kali ini. Daun Pisang dipilihnya sebagai simbol untuk merepresentasikan perjalanan hidup perempuan.
"Ada tiga fase daun pisang yang saya lihat, yang menggulung, mekar, dan sobek. Itu seperti perempuan yang lahir, tumbuh, dan menjalani berbagai peran dalam hidupnya, sebagai ibu, profesional, atau pembuat keris seperti saya," ungkapnya.
Pembuatan keris bagi Intan tak sekedar menempa besi. Satu keris yang dibuatnya dalam waktu dua hingga tiga bulan lamanya selalu dipenuhi filosofi dan kedalaman makna.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
-
Keluarga Sebut Diplomat Arya Daru Hanya Gunakan Satu Ponsel yang Kini Masih Hilang
-
Kakak Ipar Arya Daru Ungkap Kondisi Istri: Minta Masyarakat Kawal Kasus dengan Empati
-
Arya Daru Putuskan Bunuh Diri? Keluarga Akui Tak Pernah Dengar Almarhum Mengeluh soal Kerjaan
-
Jadi Korban Tabrak Lari, Innova Dikemudikan Mahasiswa Terjun Bebas Timpa Rumah Warga di Sleman