Ketertarikan Intan akan keris tak berhenti pada bentuk atau nilai simbolik. Ia juga bereksperimen dengan material.
Dalam bertema limbah industri kali ini misalnya, ia menggunakan knalpot bekas sebagai pengganti nikel dalam pembuatan keris.
Baginya, pilihan material adalah pernyataan bahwa budaya bisa berinovasi, beradaptasi, dan berbicara tentang zaman.
"Secara warna hasilnya mirip, karena knalpot masih mengandung krom atau nikel. Tapi yang penting juga adalah filosofi dan relevansinya dengan tema. Saya ingin karya saya bisa dialog dengan isu-isu hari ini, seperti lingkungan dan keberlanjutan," ujar dia.
Meski dunia keris identik dengan laku spiritual, Intan memilih pendekatan yang personal.
Ia tetap berdoa dalam setiap prosesnya, namun tidak menggunakan sesaji atau ritual tertentu.
"Saya mengikuti keyakinan saya sendiri. Yang penting adalah kesungguhan niat dan penghargaan terhadap proses," ujarnya.
Kini, Intan bukan hanya empu. Ia juga pengajar di kampus tempatnya dulu menimba ilmu.
Ia memperkenalkan keris kepada mahasiswa dan anak-anak lewat cerita dan bentuk-bentuk sederhana.
Baca Juga: Rumah Ditinggal Liburan, Perempuan Ini Gasak Harta Tetangga, Isi Dompet Korban Ludes
Baginya, pelestarian budaya harus dimulai sejak dini dan dari semua kalangan, termasuk perempuan.
Di tengah gempuran modernitas dan teknologi, Intan Pangestu memilih berjalan di jalan sunyi yang ditempa dengan tangan dan ketekunan.
Ia tidak hanya sedang membuat keris, namun juga menempa ruang baru bagi perempuan untuk berkarya dalam ranah warisan budaya.
Di setiap bilah keris yang ia hasilkan, tersembunyi pesan bahwa budaya bisa diwariskan, dirawat, dan diteruskan oleh tangan perempuan.
"Saya berharap lebih banyak perempuan tertarik mempelajari keris. Bukan cuma sebagai pembuat, tapi juga sejarawan, peneliti, pelestari. Dunia keris butuh lebih banyak suara perempuan," ungkapnya.
Anusapati, Direktur Program Reka Cipta #2 mengungkapkan, upaya pelestarian keris perlu dilakukan dalam berbagai cara, termasuk memperbarui konsepnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Infinix dengan NFC, Fitur Lengkap Tak Bikin Dompet Jebol
-
Siap Taklukan Super League, Ini Daftar Lengkap Pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC
-
Demi Juara, Pemain Timnas Indonesia U-23 Diminta Pakai Cara 'Keras' Lawan Vietnam
-
Harga Emas Antam Makin Merosot, Hari Ini Jadi Rp 1.906.000 per Gram
-
Mengenal Faskho Sengox, 'Mbah Buyut' Sound Horeg yang Melegenda Jauh Sebelum Edi Sound Viral
Terkini
-
Berlanjut, Kejari Sleman Sita Ponsel dan Dokumen Penting Kasus Korupsi Dana Hibah Pariwisata
-
Kejati DIY Segera Panggil Saksi Baru Kasus Dugaan Korupsi Internet Diskominfo Sleman
-
Sawah Kulon Progo Tergerus Tol: Petani Terancam, Ketahanan Pangan Dipertaruhkan?
-
Bantul Genjot Pariwisata: Mampukah Kejar Target PAD Rp49 Miliar?
-
Walikota Yogyakarta "Turun Tangan": Parkir Valet Solusi Ampuh Atasi Parkir Liar?