Budi Arista Romadhoni
Senin, 15 Desember 2025 | 07:54 WIB
Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) berkumpul di Balai Senat UGM dalam gelaran Kagama Regional Leaders Forum (KRLF) 2025 pada 12 Desember 2025.
Baca 10 detik
  • Kagama Regional Leaders Forum (KRLF) 2025 diadakan pada 12 Desember 2025, mempertemukan puluhan alumni UGM pemegang jabatan daerah.
  • Forum ini fokus pada sinergi pusat-daerah dan inovasi kepemimpinan dalam menghadapi tantangan pengetatan fiskal menuju Indonesia Emas 2045.
  • Hasil pertemuan adalah perumusan Blueprint Kepemimpinan UGM dan peluncuran Kagama Regional Leaders Network untuk kolaborasi.

SuaraJogja.id - Puluhan kepala daerah dan pejabat tingkat regional yang merupakan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) berkumpul di Balai Senat UGM dalam gelaran Kagama Regional Leaders Forum (KRLF) 2025 pada 12 Desember 2025.

Forum strategis yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat (PP) Kagama ini menjadi ruang refleksi dan konsolidasi penting untuk memperkuat peran kepemimpinan alumni UGM dalam mendorong transformasi daerah menuju visi besar Indonesia Emas 2045.

Mengusung tema "Sinergi Pusat–Daerah: Inovasi, Kolaborasi, dan Kepemimpinan di Era Pengetatan Fiskal", KRLF 2025 hadir sebagai respons atas tantangan fiskal dan kompleksitas pembangunan yang semakin tinggi.

Forum ini secara khusus menyoroti urgensi inovasi dalam tata kelola pemerintahan, pentingnya kolaborasi lintas sektor, serta kebutuhan akan kepemimpinan yang senantiasa berpihak pada rakyat.

Isu pengetatan fiskal menjadi fokus utama, mendorong para pemimpin daerah untuk mencari solusi kreatif dan efisien dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan.

Pembukaan forum dilakukan langsung oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur DIY, yang menyampaikan keynote speech bertajuk “Kepemimpinan yang Membumi: Dari Kampus Perjuangan ke Daerah Pengabdian”.

Sultan menekankan betapa krusialnya akar nilai kerakyatan UGM sebagai fondasi utama dalam mengelola pemerintahan di daerah.

"Kepemimpinan bukan soal jabatan, tapi tentang keberpihakan. Dan keberpihakan itu dimulai dari nilai-nilai yang kita bawa sejak di kampus perjuangan," ujar Sultan HB X, mengingatkan para alumni akan esensi pengabdian.

Lebih dari 30 kepala daerah, wakil kepala daerah, dan sekretaris daerah yang merupakan alumni UGM turut serta dalam forum ini. Beberapa nama besar yang hadir antara lain Hasto Wardoyo (Wali Kota Yogyakarta), Sadewo Tri Lastiono (Bupati Banyumas), Luthfianisa Putri Karlina (Wakil Bupati Garut), hingga Erasmus Papilaya (Sekda Halmahera Utara).

Baca Juga: Ketahanan Pangan Terancam Akibat Cuaca Ekstrem? Varietas Padi Lokal Disebut Bisa Jadi Solusi

Kehadiran mereka menunjukkan soliditas dan komitmen alumni UGM dalam membangun daerah. Turut hadir pula Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia dan Ketua Umum PP Kagama, Basuki Hadimuljono, yang memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.

Sesi diskusi panel berlangsung hangat dengan tema “Transformasi Daerah Berbasis Nilai: Kepemimpinan, Inovasi, dan Pemberdayaan Rakyat”.

Para peserta aktif membagikan best practices dan strategi inovatif yang telah mereka terapkan di daerah masing-masing.

Diskusi ini menjadi ajang pertukaran ide dan pengalaman yang berharga. Selanjutnya, dalam sesi Focus Group Discussion (FGD), para pemimpin daerah ini merumuskan Blueprint Kepemimpinan UGM untuk transformasi daerah yang berkelanjutan, sebuah panduan strategis yang diharapkan dapat diimplementasikan di berbagai wilayah.

KRLF 2025 juga menjadi momentum penting peluncuran inisiatif Kagama Regional Leaders Network. Platform ini dirancang sebagai wadah komunikasi dan kolaborasi antar kepala daerah alumni UGM, memungkinkan mereka untuk saling berbagi inspirasi kebijakan dan memperkuat solidaritas lintas daerah.

"Transformasi bangsa tidak akan mungkin terjadi tanpa transformasi dari daerah. Dan transformasi daerah hanya mungkin kalau kita berkolaborasi dan saling belajar," ujar Basuki Hadimuljono, Ketua Umum PP Kagama, dalam sambutannya, menekankan pentingnya sinergi.

Load More