Menurut Dedi, dalam Bahasa Sunda tidak dikenal istilah bahasa halus atau kasar secara mutlak. Setiap wilayah di Priangan Timur dan Priangan Barat memiliki struktur bahasa yang berbeda dan memiliki latar belakang sejarah masing-masing.
"Jangan merasa minder hanya karena tidak bisa berbicara dengan gaya bahasa halus. Gunakan saja bahasa yang sehari-hari kita pakai. Kita ini makhluk kasar, bukan makhluk halus," ujar Dedi.
Ia menambahkan bahwa tingkatan tertinggi dari berbahasa adalah ‘bahasa rasa’—yakni bahasa yang muncul dari hati, bukan yang dibuat-buat.
"Bahasa rasa itu otentik. Jadi ketika seorang pemimpin berbicara dengan bahasa yang apa adanya dan berasal dari jiwanya, maka rakyat akan mendengarnya dengan hati," jelasnya.
Ia juga mengutip petuah dari Abah Anom,
"Kalau bicara dengan lidah, terdengarnya di telinga. Tapi kalau bicara dengan hati, sampai ke rasa," ujar Dedi.
Dedi juga menyinggung istilah 'ewe' yang sering dianggap kasar di wilayah Priangan Timur. Padahal di Priangan Barat, kata tersebut digunakan secara umum untuk menyebut perempuan.
"Ucapan saya hari ini biasa saja. Coba cek ensiklopedia. Di Priangan, kata 'ewe' dianggap kasar dan tidak sopan. Padahal artinya adalah perempuan dalam Bahasa Sunda. Mengapa jadi tabu? Karena kita malu mengucapkannya. Rasa malu ini muncul dari rasa rendah diri," tegasnya.
Artikel yang tayang di Jogja.suara.com ini telah terbit di Suara.com dengan judul: Dedi Mulyadi Mau Anak Sekolah Masuk Jam 6 Pagi, Komisi X DPR: Tolong Dikaji Dulu Secara Mendalam
Baca Juga: Kontroversi Program Barak Militer Dedi Mulyadi, Pemerintah Turun Tangan, KPAI Angkat Bicara
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada! Peringatan Cuaca Ekstrem di Yogyakarta: Siap-siap Panas Menyengat dan Hujan Mendadak!
-
Rezeki Nomplok! Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu Menanti, Sikat 4 Link Ini Sekarang!
-
Ingin Pergi ke Banjarmasin? Ini Tempat Wisata Terbaik untuk Itinerary Weekend
-
Jogja Darurat Sampah Jelang Nataru, Timbangan Digital Jadi Senjata Kontrol
-
7 Saksi Diperiksa, Palang Pintu Tertahan Truk, Polisi Dalami Kelalaian Kecelakaan Maut Prambanan