Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 05 Juni 2025 | 20:52 WIB
Kawasan Alkid yang isunya tidak akan lagi bisa digunakan untuk salat id, Rabu (5/6/2025). [Kontributor/Putu]

Namun pihaknya tidak mempermasalahkan penutupan Alkid yang selama ini jadi salah satu ruang publik bagi warga dan Pedagang Kaki Lima (PKL).

"Kalau Alun-Alun Kidul tidak lagi dipakai untuk area publik ya setelah ditutup [tidak apa-apa] seperti Plengkung gading [yang juga ditutup]," jelasnya.

Hasto menyebutkan, salat id sebenarnya bisa dilakukan di mana saja, tidak harus di Alkid.

Karenanya apa pun keputusan Keraton Yogyakarta dalam penggunaan Alkid, Pemkot tidak mempermasalahkannya.

Baca Juga: Titik Terang Sengketa Lempuyangan: Keraton Turun Tangan, Warga Dapat Ganti Untung

"Tetapi bagi saya kayak begitu, kan tidak masalah karena tempat salat id saya kira banyak. Salat di jalan saja bisa jadi saya kira bisa lah ndak papa," imbuhnya.

Sebagai informasi, Sumbu Filosofi diakui UNESCO sebagai Warisan Dunia Tak Benda usai penetapan dalam Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia di Riyadh, Arab Saudi, pada 18 September 2023 lalu.

Penataan kawasan Sumbu Filosofi dilakukan yang menghubungkan Tugu Pal Putih, Keraton Yogyakarta dan Panggung Krapyak.

Hingga kini, Keraton Yogyakarta, melalui GKR Condrokirono, telah memberikan izin resmi untuk pelaksanaan Salat Idul Adha di lokasi tersebut pada Jumat, 6 Juni 2025, pukul 06.30 WIB.

Izin ini tertuang dalam surat resmi yang ditujukan kepada Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kemantren Keraton.

Baca Juga: Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton

Selain Alun-alun Kidul, Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY telah menyiapkan sejumlah lokasi alternatif untuk Salat Idul Adha guna mengakomodasi jamaah yang lebih luas.

Berikut beberapa lokasi yang telah disiapkan di Kota Yogyakarta:

-Pelataran Masjid Gedhe Kauman

-Halaman Taman Budaya Yogyakarta

-Halaman Pura Pakualaman

-Kompleks Lapangan Mandala Krida

Load More