Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 11 Juni 2025 | 15:47 WIB
Bupati Sleman, Harda Kiswaya ditemui wartawan. [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Bupati Sleman Harda Kiswaya angkat bicara usai Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memberi restu kepada PSIM Yogyakarta untuk menjadikan Stadion Maguwoharjo sebagai homebase di Liga 1 musim depan.

Situasi ini lantas memicu tanda tanya tentang nasib PSS Sleman yang selama ini menjadikan stadion tersebut sebagai kandang utama.

Mengingat tim berjuluk Super Elang Jawa itu juga harus menelan pil pahit usai terdegradasi ke Liga 2 musim depan.

Harda memastikan bahwa PSS Sleman tetap akan berkandang di Stadion Maguwoharjo saat berlaga di Liga 2 nanti. Kondisi itu tak terpengaruh mengenai rencana PSIM yang juga berhombase di Stadion Maguwoharjo.

Baca Juga: PSIM Resmi 'Pinjam' Stadion Maguwoharjo, Bupati Sleman: Kalau Sudah Sabda Ngarso Dalem, Kami Sujud

"Iya lah [PSS tetap di Stadion Maguwoharjo], kan kita berusaha untuk hanya setahun saja di sini di Liga 2," kata Harda ditemui wartawan, Rabu (11/6/2025).

Harda optimis bahwa PSS Sleman hanya akan bertahan satu musim saja mengarungi Liga 2 dan bisa segera kembali ke kasta tertinggi sepak bola nasional di Liga 1.

"Insya Allah saya sudah memberi catatan-catatan evaluasi ke manajemen PSS, Pak Agus Projo," ucapnya.

Dia bahkan mengaku sudah menjadwalkan pertemuan dengan manajemen PSS Sleman untuk memberikan secara langsung berbagai catatan evaluasi itu.

"Sehingga catatan-catatan kami, kelemahan-kelemahan PSS di putaran ini [Liga 1 musim lalu], nanti bisa diperbaiki betul-betul langsung. Sehingga kita genjot, hanya satu kali putaran di Liga 2, dan kita Liga 1 lagi," tandasnya.

Baca Juga: PSIM Liga 1, Sultan Izinkan Stadion Maguwoharjo jadi Homebase

Harda mengakui memang kemungkinan PSIM bermarkas di Stadion Maguwoharjo itu terbuka lebar.

Meskipun tak langsung memastikan izin tersebut, Harda bilang menghormati pernyataan Sri Sultan HB X.

"Saya sujud sama beliau. Kalau beliau sudah sabda, ya kita selaku rakyatnya pasti hormat. Hanya tinggal nanti pembicaraan-pembicaraan lebih lanjut," tuturnya.

Diakui Harda, saat ini belum ada permohonan resmi yang diajukan PSIM kepada Pemkab Sleman. Meskipun memang komunikasi awal disebut sudah terjadi beberapa waktu lalu.

Jika kemudian permohonan resmi diajukan dengan keseriusan, Harda memastikan akan duduk bersama pihak-pihak terkait.

"Ya nanti kita rembuk, kita harus bersatu, kita harus rukun," ucapnya.

Harda menekankan bahwa keamanan akan menjadi prioritas utama dalam mempertimbangkan kemungkinan tersebut.

Ia menyadari bahwa sejarah panjang rivalitas PSS dan PSIM Jogja membuat situasi ini tidak sederhana. Namun, momentum ini justru dinilainya sebagai peluang emas untuk rekonsiliasi di dunia sepak bola DIY.

"Bagaimana pembicaraan nanti dari sisi keamanan, dari sisi apapun, ini tidak mudah. PSS sama PSIM punya sejarah dan ini tidak mudah. Tapi ngarso dalem sudah sabda seperti itu ya. PSS, PSIM, betul-betul harus menghormati beliau," ujarnya.

"Tapi, komitmen saya harus aman. Kalau tidak ada jaminan aman, saya nuwun sewu, saya mesti matur ngarso dalem," imbuhnya.

Sri Sultan Beri Izin

Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X menerima manajemen PSIM di bawah Direktur Utama, Liana Tasno di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (10/6/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Sultan memberikan izin bagi klub sepakbola Kota Yogyakarta, PSIM untuk berkandang sementara di Stadion Maguwoharjo Sleman.

"Di Jogja yang punya standar FIFA dan yang sudah direhab, itu Sleman [Maguwoharjo]. Sehingga basecamp itu Sleman bisa digunakan," paparnya.

Menurut Sultan, Stadion Maguwoharjo bisa dimanfaatkan siapapun. Apalagi PSIM saat ini belum mempunyai stadion yang layak untuk mengikuti kompetisi Liga 1.

Stadion Mandala Krida pun belum bisa direnovasi. Sebab masih ada persoalan hukum pidana sehingga tertunda untuk direhab.

Sementara Stadion Maguwoharjo menjadi satu-satunya stadion di DIY yang memenuhi syarat FIFA.

"Stadion itu kan tidak hanya berlaku untuk masing-masing kabupaten, yang penting disewo [disewa]. Jadi bisa menggunakan di sana.Baru Sleman yang direnovasi. Yasudah di situ saja dulu," ungkap dia.

Sultan menambahkan, selain Stadion Maguwoharjo, Sultan juga memberikan ijin PSIM untuk menggunakan Stadion Kridosono sebagai lapangan latihan.

Load More