SuaraJogja.id - Sekolah Rakyat (SR) Menengah Atas 20 Kabupaten Sleman resmi memulai kegiatan perdana dengan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Tercatat ada sebanyak 75 siswa yang terdiri dari 48 putri dan 27 putra di SR yang bertempat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta, Purwomartani, Kalasan, Sleman itu.
Ada pula pemeriksaan kesehatan dan tes kebugaran yang dilakukan untuk pada seluruh siswa.
Mulai dari pengecekan tinggi badan, berat badan serta pemeriksaan darag rutin.
Ditambah screening anemia khusus untuk para siswa perempuan.
"Nah setelah ini anak-anak akan langsung tinggal di asrama untuk mengikuti MPLS selama 2 minggu," kata Kepala SR Sleman, Reti Sudarsih, saat ditemui wartawan, Senin (14/7/2025).
Selain itu, siswa juga diperiksa fungsi penglihatan dan pendengaran. Ditambah tes kebugaran dilakukan dengan cara berlari sejauh 1,6 kilometer.
Sementara untuk deteksi penyakit menular sudah dilakukan melalui screening awal berdasarkan formulir yang diisi calon siswa sebelum masuk sekolah.
Disampaikan Reti, MPLS di SR Sleman ini dirancang dalam dua tahap.
Baca Juga: 'Dipandang Rendah Karena Miskin...' Curhatan Siswa Sekolah Rakyat di Jogja yang Bikin Terenyuh
Minggu pertama difokuskan pada pembentukan kedisiplinan dan wawasan kebangsaan yang akan diisi oleh personel TNI.
Minggu kedua akan difokuskan pada isu-isu penting seperti kesehatan reproduksi, pencegahan bullying, pelecehan seksual, dan intoleransi.
Tak hanya itu, program pengenalan juga mencakup sistem kehidupan di asrama serta visi-misi sekolah.
Reti menuturkan SR Sleman memiliki tiga rombongan belajar dengan kapasitas masing-masing 25 siswa.
"Gurunya 17, tendiknya ada 3, tendiknya itu TU, Bendahara, dan operator sekolah. Kemudian wali asuh ada 14, wali asrama ada 2. Satu wali asuh menampung 5-6 siswa," ucapnya.
Kurikulum Fokus Bahasa Internasional hingga AI
Reti memaparkan bahwa yang membedakan SR dari sekolah reguler adalah keberadaan kurikulum asrama.
Sehingga pembelajaran tak hanya dilakukan saat waktu belajar mengajar saja.
Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, ditambahkan Reti, siswa masih akan mengikuti program pembentukan karakter, keagamaan, dan pengembangan kecerdasan berbasis teknologi.
"Kita nanti fokusnya akan menjadi smart school. Fokus di bahasa internasional, artificial intelligence, dan karakter," ucap Reti.
Untuk menunjang kegiatan, fasilitas sekolah rakyat di Kalasan ini, meliputi tiga ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan asrama lengkap dengan perlengkapan pribadi siswa.
"Di asrama itu semua sudah disediakan, perlengkapan mandi, perlengkapan pribadi itu sudah ada. Untuk seragam sedang dalam proses pengiriman karena tersentral dari Jakarta," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Suzuki Dibawah Rp 100 Juta: Irit, Murah, Interior Berkelas
- 6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
- 5 Serum Viva untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun Keatas, Hempaskan Penuaan Dini
- Klub Presiden Prabowo Subianto Garudayaksa FC Mau Rekrut Thom Haye?
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga untuk 8 Penumpang: Murah, Nyaman, Irit
Pilihan
-
Blak-blakan! Jokowi Ungkap Tujuan Perubahan Lambang PSI dari Mawar ke Gajah
-
Catut RANS Entertainment, Penipuan Bisnis Kecantikan di Pekanbaru Rugikan Rp6,8 Miliar
-
Baru Dilantik Kurang dari Dua Bulan, Bos Pajak Sudah Pecat 7 Pegawai
-
Sah! Pemerintah Mulai Pungut Pajak dari Pedagang E-commerce
-
Sri Mulyani Mulai Sasar Makanan Ringan Bernatrium, Siap-siap Kena Cukai!
Terkini
-
Aksi Nekat di Sleman Berujung Apes, Pencuri Kepergok, Barang Curian Ditinggal
-
Anies Kritik Gaya Kepemimpinan Teknokrasi: Selamatkan Lingkungan Butuh Sentuhan Emosi
-
Hingga Akhir Kuartal II, Vanguard Jadi Pemegang Saham Asing Terbesar Milik BBRI
-
Terjadi Ketimpangan Fasilitas Desa dan Kota soal PET Scan, Nyawa Pasien Kanker di Ujung Tanduk
-
Polda DIY Grebek Peredaran Miras Ilegal: 1.672 Botol Diamankan, Apa Selanjutnya?